JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah ikut dalam reuni alumni 212 di Monas, Jakarta Pusat. Dalam orasinya di atas panggung, Fahri mengajak massa mendoakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi mujahid atau pejuang Islam.
Saat aksi 212 berlangsung di Jakarta pada 2 Desember 2016, massa dari berbagai daerah berkerumun di Ibu Kota. Presiden Jokowi yang dikritik absen pada aksi 411 sebelumnya, tiba muncul dan berbicara di depan massa 212.
Fahri menilai Jokowi juga bagian dari alumni 212 yang seharusnya ikut berada di Monas hari ini. “Pak Jokowi alumni 212, mudah-mudahan kita doakan jadi mujahid 212,” kata Fahri dalam orasinya di atas panggung, Sabtu (2/12/2017).
“Jangan-jangan ada di sekitar kita. Tolong tengok kiri-kanan kalau ada bawa ke panggung,” tukasnya di depan massa.
Fahri menyoroti ketidakhadiran Jokowi di reuni 212. “Wahai Presiden Jokowi, Anda seharusnya ada di sini. Orang yang memilih Anda, mereka akan menjaga republik ini. Ada umatnya tapi belum ada pemimpinnya,” ujarnya.
Di sisi lain, Fahri menilai aksi 411 dan 212 tahun lalu lebih semangat dari hari ini. “Ini mngkin dulu setannya masih ada. Setan itu selalu ada, dia musuh abadi kita, kita berkumpul kemari dalam rangka permusuhan abadi kepada setan, kita enggak pernah berhenti memusuhinya sampai kiamat,” katanya.
Fahri menceritakan kenangannya saat berorasi di depan massa aksi 411 pada November 2017 yang menuntut dipenjarakannya Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama.
“Saya dapat info saya akan ditangkap karena ujaran kebencian. Karena saya memberitahu cara jatuhkan presiden, jatuhkan presiden konstitusional. Saya tidak tahu kenapa eggak ditangkap” ujarnya.
Fahri juga menyebutkan bahwa ektremisme bukan karakter umat Islam. Ekstrem, menurut dia, adalah proyek barat untuk memecah belah, bukan karakter umat Islam.
(Salman Mardira)