KAIRO - Negara Islam Irak dan Syam atau lebih dikenal dengan ISIS mengancam akan menyerang Amerika Serikat (AS) sebagai balasan atas keputusan mereka yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Ancaman ini dikeluarkan oleh ISIS melalui media sosial mereka.
Pesan ancaman itu secara cepat menyebar melalui akun layanan pesan cepat Telegram yang berjudul "Tunggu kami, ISIS di Manhattan." Dalam pesan ancaman tersebut, kelompok ekstremis itu juga menyertakan foto New York Times Square yang diserang oleh serangan bom.
BACA JUGA: PM Irak Umumkan Perang dengan ISIS Telah Berakhir
"Kami akan melakukan banyak serangan ke tanah kalian (AS) sampai pada detik terakhir dan kami akan membakar kalian dengan api perang seperti yang telah kalian lakukan di Irak, Yaman, Libya dan Suriah dan Afghanistan. Tunggu saja karena pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel akan membuat bom meledak di tempat kalian," terang pesan tersebut sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (14/12/2017).
Kekuatan ISIS sendiri di Timur Tengan diketahui menurun drastis pada tahun ini. Sebagaian besar wilayah yang dikuasai ISIS berhasil direbut kebali di Irak dan Suriah. Namun, militan ISIS tetap mengklaim bahwa mereka telah berhasil melakukan serangan mematikan di berbagai wilayah termasuk Timur Tengah, Eropa, Afrika, Asia dan AS.
BACA JUGA: Suriah Akhirnya Berhasil Kuasai Markas Besar Terakhir ISIS
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Irak, Haider al-Abadi mengumumkan bahwa perang melawan kelompok ekstrimis Negara Islam Irak dan Syam atau ISIS di negaranya telah berakhir. Pasukan Irak dilaporkan telah memiliki kendali penuh atas perbatasan Irak-Suriah dan berhasil merebut kota terakhir yang dipegang ISIS yakni Kota Rawah yang lokasinya dekat perbatasan dengan Suriah pada November.
(Rufki Ade Vinanda)