Kementerian LHK Kembangkan Taman Wisata Alam Teluk Lasolo
JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sedang mengembangkan pemanfaatan Taman Wisata Alam Teluk Lasolo, Sulawesi Tenggara untuk menjadi investasi negara.
Dalam hal ini, Kementeriaan LHK menggandeng PT Paramitha Persada Tama untuk mengembangkan transportasi di Taman Wisata tersebut. Kerjasama tersebut dituangkan dalam penandatanganan kerjasama atau Memorandum Of Understanding (MOU).
"Perjanjian ini merupakan perjanjian kerja sama dalam hal pembangunan strategis yang tidak dapat dielakkan. Berupa pemanfaatan dan pengembangan transportasi di Taman Wisata Alam Teluk Lasolo Kecamatan Lasolo, Prov Sultenggara," kata Sekretaris Dirjen Kehutanan Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian LHK, Heri Subakdadi, di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2017).
Menurut Heri, kerjasama tersebut meliputi empat hal yang diantaranya yakni, pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan konservasi taman wisata alam Teluk Lasolo dengan memberikan lapangan pekerjaan dari Taman Wisata itu.
"Ini juga memberikan perhatian khusus kepada masyarakat yang ada di sekitarnya. Berupa peningkatan kesejahteraan, pemberdayaan masyarakat, di dalam proses proses yang dilakukan oleh PT Paramita di lapangan," ucap Heri.
Tak hanya itu, kata Heri, kerjasama yang berikutnya meliputi dengan pengamanan kawasan konservasi, dan pemanfaatan jalur perlintasan kawasan melalui taman wisata alam Teluk Lasolo.
"Ini dalam artian PT Paramita sepakat atau komit atau bersedia untuk bersama sama mendukung BKSDA melakukam pengamanan terhadap khsusunya wilayah taman wisata alam teluk lasolo. Kemudian yang keempat adalah melakukan evaluasi kegiatan yang akam dilaksanakam bersama antara BKSDA Sulawesi Tenggara dengan PT Paramita," terang Heri.
Sementara itu, Direktur Utama PT Paramitha Persada Tama, Thomas, berharap kedepannya pihaknya dapat bekerjasama dengan Kementerian LHK dalam pemanfaatan dan pengembangan transportasi di Taman Wisata Alam Teluk Lasolo, Sulawesi Tenggara.
"Kami berharap ini akan menjadi contoh bagi perusahaan yang lain agar melakukam hal yang sama dengan PT Paramita," kata Thomas di lokasi yang sama.
(Awaludin)
