JAKARTA - Mengawali tahun 2018, Selasa (9/1/2018) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar rapat paripurna untuk membuka masa persidangan ke-III Tahun Sidang 2017-2018. Masalah pergantian Ketua DPR nampaknya belum akan dibahas pada rapat paripurna kali ini.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan hingga pagi ini belum ada surat yang masuk ke meja pimpinan dari Partai Golkar terkait usulan nama calon Ketua DPR guna menggantikan Setya Novanto. Untuk itulah, sehabis rapat paripurna, pimpinan DPR tetap akan menggelar rapat pimpinan untuk menanyakan tindak lanjut dari masalah pergantian Ketua DPR ini.
(Baca Juga: Partai Golkar Diminta Segera Usulkan Pengganti Setya Novanto di Kursi Ketua DPR)
"Surat belum masuk sampai pagi ini dan tentu kami tetap akan rapat pimpinan nanti siang abis rapat paripurna untuk menyampaikan kembali pesan bahwa memang sebaiknya Ketua DPR itu enggak boleh terlalu lama di-Plt," jelas Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2018).
Fahri khawatir bila kursi Ketua DPR terlalu lama kosong akan mengganggu kinerja DPR terutama di kursi pimpinan dalam membahas serta menyepakati berbagai persoalan.
"Karena akan banyak sekali hal-hal yang harus disepakati dan dibahas dengab komposisi kepemimpinan tentunya dipimpin oleh ketua DPR yang baru, Jadi kami akan rapim untuk itu," ucap Fahri.
Fahri menjelaskan, Wakil Ketua DPR Fadli Zon sebagai Plt Ketua DPR akan menyampaikan pidato pembukaan masa sidang dalam rapat paripurna kali ini. Selain pidato, sejumlah surat yang masuk ke meja pimpinan juga akan dibacakan dalam rapat paripurna.