Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penobatan Elizabeth I sebagai Ratu Inggris untuk Gantikan sang Saudara Tiri

Putri Ainur Islam , Jurnalis-Senin, 15 Januari 2018 |06:05 WIB
Penobatan Elizabeth I sebagai Ratu Inggris untuk Gantikan sang Saudara Tiri
Ratu Elizabeth I. (Foto: artuk.org)
A
A
A

PADA 15 Januari 1559, dua bulan setelah kematian saudara tirinya, Ratu Mary I dari Inggris, Elizabeth Tudor atau yang juga dikenal dengan Elizabeth I, putri Henry VIII dan Anne Boleyn, dinobatkan sebagai ratu di Westminster Abbey, London, Inggris. Saat dinobatkan sebagai ratu, kala itu Elizabeth berusia 25 tahun.

Elizabeth I dan Mary I memiliki hubungan yang sulit saat masa kepemimpinan Mary selama lima tahun. Mary, yang dibesarkan sebagai seorang Katolik, memberlakukan undang-undang pro-Katolik dan melakukan upaya untuk mengembalikan supremasi kepausan di Inggris.

Hal tersebut menimbulkan sebuah pemberontakan yang dilakukan oleh kaum Protestan. Ratu Mary I pun lalu memenjarakan Elizabeth I yang merupakan seorang Protestan di Menara London karena dicurigai terlibat dalam pemberontakan.

Dilansir dari History, Senin (15/1/2018), setelah kematian Mary I, saat Elizabeth I memerintah, beberapa pihak Katolik melawannya, meskipun kenaikannya sebagai ratu disambut dengan persetujuan oleh sebagian besar bangsawan Inggris, yang sebagian besar Protestan dan berharap untuk toleransi agama yang lebih besar. Di bawah bimbingan awal Sekretaris Negara Sir William Cecil, Elizabeth I mencabut peraturan pro-Katolik, mendirikan sebuah Gereja Protestan permanen di Inggris, dan mendorong para reformis Calvinis di Skotlandia.

Dalam urusan luar negeri, Elizabeth I mempraktikkan kebijakan untuk memperkuat sekutu Protestan Inggris. Elizabeth I ditentang oleh paus, yang menolak untuk mengakui legitimasinya. Tak hanya oleh paus, Spanyol, yang merupakan negara penganut Katolik yang berada pada puncak kekuasaannya juga menentang kepemimpinan Elizabeth. Pada 1588, persaingan Inggris-Spanyol menyebabkan invasi Spanyol yang gagal di Inggris di mana Armada Spanyol, angkatan laut terbesar di dunia saat itu, dihancurkan oleh badai dan angkatan laut Inggris.

Dengan meningkatnya dominasi bahasa Inggris, Elizabeth mendorong pelayaran, seperti perjalanan Sir Francis Drake ke seluruh dunia dan ekspedisi Sir Walter Raleigh ke pantai Amerika Utara.

Pemerintahan panjang Elizabeth, yang kemudian dikenal sebagai "Ratu Perawan" karena keengganannya untuk membahayakan kewibawaannya melalui perkawinan, bertepatan dengan berkembangnya Renaissance di Inggris, yang terkait dengan penulis terkenal seperti William Shakespeare. Menjelang kematiannya pada 1603, Inggris telah menjadi kekuatan utama dunia dalam segala hal. Pemerintahan Ratu Elizabeth I memasuki sejarah sebagai salah satu kerajaan terhebat di Inggris.

(pai)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement