Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

3 Aspek Ini Dinilai Penyebab Robohnya Selasar Tower 2 BEI

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Selasa, 16 Januari 2018 |11:42 WIB
3 Aspek Ini Dinilai Penyebab Robohnya Selasar Tower 2 BEI
Sejumlah korban selasar Tower BEI 2 roboh. Foto Okezone
A
A
A

JAKARTA – Ahli Konstruksi Iswandi Imran menilai ada tiga aspek yang menjadi penyebab robohnya selasar Tower 2 Bursa Efek Indonesia, pada Senin 15 Januari 2017.

Meski demikikan, Dosen Teknik Sipi Institut Teknologi Bandung (ITB) itu, tidak dapat menyimpulkan penyebab robohnya selasar. Apalagi, kata Iswandi, pengamatan hanya berdasarkan video-video yang tersebar di media sosial (medsos).

"Belum bisa disimpulkan karena (penyebab robohnya gedung) bisa terjadi akibat dari aspek desain, perencanaan dan mungkin juga perawatan. Ini perlu dikaji secara mendalam dimana akar masalahnya. Kalau hanya melihat dari video saja kita sangat terbatas sekali," kata Iswandi saat dihubungi Okezone, Selasa (16/1/2018).

Polisi Melakukan Pengamanan di Gedung BEI

Dinas Cipta Karta, Tata Ruang dan Pertanahan Pemprov DKI sudah menerbitkan sertifikat laik fungsi (SLF) sementara kepada Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2017.

BACA: Sandiaga Akan Bentuk Satgas untuk Selidiki Ambruknya Selasar Tower 2 BEI

SLF sementara lantaran belum lengkapnya beberapa surat izin penunjukan penggunaan tanah (SIPPT) Gedung BEI. Artinya, tidak ada kesalahan konstruksi bangunan. SLF sementara gedung tersebut berlaku hingga 25 Januari 2018.

‎Sedangkan Penerbitan SLF sementara yang dilakukan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pemprov DKI, ada beberapa catatan. Pertama, rekomendasi teknis bangunan hanya menyatakan kelaikan fungsi bangunan.

Polisi Melakukan Pengamanan di Gedung BEI

Kedua, Pemprov DKI mencatat resiko yang ditimbulkan dalam pembangunan serta pemanfaatan bangunan dan lingkungan hidup menjadi tanggungjawab pemilik atau pengelola Gedung BEI.

Menurut Iswandi, penerbitan SLF sementara hanya dilakukan berdasarkan pengecekan secara global Gedung BEI.

"‎Basanya sertifikat laik fungsi itu lebih banyak dari pengecekan fungsi-fungsi keselamatan seperti hidrant dan sprinkler saja. Kalau struktur itu dilihat secara umum saja secara global dan memang seperti itu biasanya," ujar Iswandi.

BACA: Polri Pastikan Tidak Ada Korban Tewas di Ambruknya Selasar BEI

Ia membenarkan, bahwa Gedung BEI merupakan gedung yang relatif masih baru dengan usai belum mencapai 20 tahun. Gaya bangunan BEI tersebut juga dikatagorikan modern.

‎"Dan memang ke depan itu mesti ada perbaikan terkait perawatan dan berharap adanya masukan-masukan pengguna. Karena dari user itu kalau ada hal-hal yang aneh bisa dilaporkan dan akan ditindaklanjuti‎ oleh pengelola," tandasnya.

Selasar Gedung BEI ambrol. Puluhan orang menjadi korban luka-luka dalam insiden tersebut, termasuk mahasiwa Bina Darma, Palembang, yang sedang melakukan study tour di lokasi. Saat ini para korban dibawa ke Rumah Sakit Mintohardjo, Pertamina, dan Siloam guna mendapat perawatan medis.

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement