Saat disambangi di rumah kediamannya di Kampung Cinderejo Lor RT 002/RW 004 Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Rina juga bercerita bahwa beberapa kali dirinya sempat dengan sengaja mengamati aktivitas sang kakak saat berada di luar rumah. Ia kerap mendapati Yuli tengah berada di sekitar perempatan Gilingan dan kompleks Terminal Tirtonadi saat tidak sedang berada di rumah.
Di sana, Yuli melakukan beragam aktivitas, mulai dari tiduran, memungut barang-barang, atau asyik bermain dengan seekor anjing. Rina menyampaikan penampilan Yuli yang lusuh kerap disangka masyarakat juga sebagai pengemis, gelandangan atau orang gila.
“Kakak saya itu tidak gila. Dia seperti itu karena ada jin yang mengikuti. Ayah saya kan dulu orang pinter. Dia punya jin. Setelah jin itu dibuang malah nempel bude. Bukan hanya jadi susah diajak bicara, bude juga sering ngomel sendiri pada malam Jumat atau hari tertentu,” jelas Rina.
Rina mengaku belum pernah memeriksakan kesehatan jiwa Yuli ke rumah sakit. Keluarganya yakin Yuli tidak sakit jiwa. Ia menceritakan keluarga hanya pernah mencoba menyembuhkan kebiasaan buruk Yuli tersebut dengan cara dimandikan air murni dari Tawangmangu.
(Baca juga: Pria Gondrong Kembalikan Sampah yang Dibuang dari Mobil Polisi)