PALEMBANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kepada penerima dana bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) untuk keperluan anak sekolah dan perbaikan gizi keluarga.
Seruan itu disampaikannya saat memberikan dana PKH kepada 994 keluarga di Kota Palembang, Sumatera Selatan. “Jangan dipakai untuk membeli pulsa dan rokok. Kalau ketahuan untuk beli itu (pulsa dan rokok-red) maka akan langsung dicabut," tegas Jokowi di SMA Negeri 1 Kota Palembang, Senin (22/1/2018).

Jokowi memastikan pencairan bansos PKH tahap pertama akan dilaksanakan pada Februari 2018. Sebanyak 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) akan mendapatkan bantuan sejumlah Rp500.000 pada tahap pertama. Adapun dana bantuan PKH akan dibagi empat tahap dengan total Rp1.890.000.
BACA: Ini Alasan Jokowi Kepincut Motor Costom Chopperland
BACA: Jokowi Tekankan Integrasi atasi Pencemaran Sungai Citarum
Tahun 2018, pemerintah menggelontorkan dana PKH sebesar Rp263 miliar untuk 78.955 penerima di Kota Pelembang.
Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan pihaknya akan mengawal seluruh bantuan sosial tersebut agar sesuai jadwal yang telah ditentukan.
"Kami juga akan memonitor kemanfaatannya seperti apa? Karena bagaimanapun tujuan bansos PKH ini untuk meningkatkan kesejahteraan KPM, sehingga berkontribusi untuk pengurangan angka kemiskinan dan ketimpangan," ungkap Idrus.

Pemerintah menargetkan penurunan angka kemiskinan di Indonesia di kisaran 9,5-10 persen pada tahun 2018.
Idrus juga meminta penerima bantuan membiasakan perilaku menabung. Apalagi, kata dia, saat ini bansos disalurkan secara non tunai dan semua penerima bantuan memiliki rekening tabungan bank.
"Jangan dihabiskan semua ya ibu-ibu. Sisihkan sebagian untuk ditabung," imbuhnya.
Turut hadir dalam acara itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Staf Khusus Presiden Sukardi Rinakit.
(Rachmat Fahzry)