Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Presiden Jokowi: Umat Islam Korban Terbanyak Perang dan Terorisme

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Sabtu, 27 Januari 2018 |10:15 WIB
Presiden Jokowi: Umat Islam Korban Terbanyak Perang dan Terorisme
Presiden RI Joko Widodo mendapat kehormatan untuk berbicara di National Assembly of Pakistan (Foto: Rusman/Biro Pers Setpres)
A
A
A

ISLAMABAD – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), meyakini bahwa ekonomi suatu negara dan kawasan akan tumbuh apabilan terdapat stabilitas politik dan keamanan. Kegiatan perekonomian, menurut Presiden Jokowi, tidak akan tumbuh apabila konflik atau bahkan perang terjadi.

“Konflik dan perang tidak akan menguntungkan siapa pun, saya ulangi konflik dan perang tidak akan menguntungkan siapa pun. Masyarakat terutama wanita dan anak-anak selalu menjadi pihak yang paling dirugikan dengan adanya konflik dan perang,” kata Kepala Negara ketika berbicara di National Assembly of Pakistan pada Jumat 26 Januari malam waktu setempat.

Konflik dan perang juga menghancurkan nilai-nilai luhur kemanusiaan, nilai-nilai luhur kemanusiaan yang diberikan oleh Allah SWT.

“Oleh karena itu sudah menjadi komitmen Indonesia untuk turut serta menjaga perdamaian dunia sebagai nett contributor to peace,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu, berdasarkan keterangan pers yang diterima Okezone, Sabtu (27/1/2018).

Bersama dengan ASEAN, selama 50 tahun terakhir, Indonesia telah bekerja keras untuk menciptakan ekosistem perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan Asia tenggara.

“Melalui persatuan dan sentralitas ASEAN, Indonesia juga terus berkontribusi menciptakan kawasan Asia pasifik yang stabil dan sejahtera,” kata Presiden Jokowi.

Di kawasan lebih luas, Indonesia juga ingin terciptanya suatu ekosistem perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik. Menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan pertumbuhan bagi dunia. Di tingkat global, seperti halnya Pakistan, Indonesia juga merupakan salah satu penyumbang terbesar Pasukan Perdamaian Dunia. Sudah menjadi tekad bagi Indonesia untuk menjadi “True Partner for World Peace

“Dalam dua tahun ini, Indonesia terus bekerja sama dan memberikan kontribusi untuk mengatasi perbedaan antar negara; membantu kemanusiaan termasuk di wilayah konflik; membantu menjaga keamanan kawasan; mengatasi ancaman kejahatan lintas batas, termasuk perdagangan obat-obatan terlarang, perdagangan manusia dan ancaman terorisme,” imbuh mantan Wali Kota Surakarta (Solo) itu.

Ancaman radikalisme dan terorisme terjadi di mana-mana. Bahkan tidak ada satupun negara yang kebal dari ancaman terorisme. Serangan terorisme terjadi di hampir semua negara termasuk di Indonesia dan Pakistan.

“Umat Islam adalah korban terbanyak dari konflik, perang dan terorisme. Lihatlah data yang sangat memprihatinkan ini, 76% serangan teroris terjadi di negara Muslim; 60% konflik bersenjata terjadi di negara Muslim. Lebih jauh lagi, jutaan saudara-saudara kita harus keluar dari negaranya untuk mencari kehidupan yang lebih baik, 67% pengungsi berasal dari negara Muslim,” urai Presiden Jokowi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement