MOSKOW – Rusia akan memulangkan semua pekerja migran dari Korea Utara paling lambat pada akhir 2019. Langkah itu dilakukan Kremlin untuk mematuhi sanksi yang dijatuhkan Dewan Keamanan PBB terhadap Pyongyang.
BACA JUGA: Khawatir Disanksi, Bank-Bank China Hentikan Terima Uang dari Korut
Berdasarkan sanksi tersebut, semua negara diharuskan untuk mengirim pulang semua pekerja dari Korea Utara kembali ke negaranya dalam jangka dua tahun. Sanksi itu dijatuhkan Dewan Keamanan PBB pada 22 Desember lalu sebagai respons atas uji coba rudal balistik dan program nuklir Korea Utara.
"Kami harus mematuhi keputusan Dewan Keamanan dan mengirim semua pekerja (Korea Utara) dari Rusia pada akhir 2019," kata Duta Besar Rusia untuk Korea Utara, Alexander Matsegora sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (31/1/2018).
Matsegora mengatakan, Moskow akan memulangkan puluhan ribu pekerja Korea Utara yang berada di Rusia. Dia menambahkan, semua pekerja dari Korea Utara yang berada di Rusia adalah pekerja yang masuk secara legal dan terdaftar.
Meski Moskow menyatakan ketidaksetujuannya atas program senjata nuklir dan uji coba rudal yang dilakukan rezim Kim Jong-un, Rusia dan Korea Utara diketahui memiliki hubungan yang baik. Kedua negara tersebut bertetangga dengan perbatasan sepanjang 17 kilometer di sepanjang Sungai Tumen.
BACA JUGA: Tiada Lagi Pesta Pora di Korea Utara
Pekan ini laporan intelijen Eropa mengklaim Rusia telah membantu Korea Utara dengan menjadi perantara dalam penjualan batu bara dari negara terisolasi itu ke Jepang dan Korea Selatan. Dalam laporan tersebut, Korea Utara disebut telah mengirimkan batu bara ke Rusia tahun lalu, yang kemudian dikirimkan lagi oleh Rusia ke Korea Selatan dan Jepang.
(Rahman Asmardika)