JAKARTA – Bencana alam banjir kembali menimpa warga DKI Jakarta, terutama mereka yang tinggal di kawasan bantaran aliran Sungai Ciliwung. Meski telah berganti gubernur dan wakil gubernur, banjir tetap menghantui warga Ibu Kota.
Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta menilai banjir di DKI disebabkan banyaknya ahli fungsi lahan dari hulu ke hilir menjadi kawasan hotel atau perumahan sehingga air tidak terserap maksimal.
Akibatnya, tanah permukaan tidak mampu menampung curahan air yang ada dan pohon tidak maksimal dalam fungsinya dan manfaatnya sehingga menyebabkan tanah longsor dan pohon tumbang.
"Bagaimana mungkin air bisa terserap dengan baik bila ruang-ruangnya dialihfungsikan. Bencana sudah bisa dipastikan terjadi," jelas Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Jakarta Adrie Charviandi dalam keterangan yang diterima Okezone, Rabu (7/2/2018).

(Baca: Atasi Banjir Jakarta, Pemprov Bakal Bangun Turap di Kampung Arus)