KARANGASEM - Dikunjungi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace) petani di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem mengeluh dengan ancloknya harga buah salak, Selasa (20/2/2018).
Petani salak, Ketut Nana mengatakan, setiap panen raya tiba harga salak di desanya justru anjlok.
(Baca Juga: Masyarakat Jembrana Dukung Pasangan Koster-Ace karena Dianggap Merakyat)
"Saat panen harganya justru jatuh dari yang biasanya Rp2.000 per kilogram, bisa menjadi Rp1.000 per kilogram. Mohon solusinya nanti Pak setelah terpilih menjadi Gubernur Bali. Kami mendukung program Bapak yang cukup realistis dan pro rakyat,"terangnya.
Menanggapi hal tersebut Wayan Koster mengatakan, pihaknya akan membuatkan kerja sama antar-kabupaten antara Karangasem dan kabupaten lain yang memiliki pasar. “Sebagai destinasi pariwisata, setiap tahun Bali kedatangan sekitar 6 juta turis asing. Belum lagi domestiknya. Ini bisa dimaksimalkan menjadi pasar salak kita," katanya.
Pihaknya akan membuatkan satu badan perusahaan milik daerah di masing-masing kabupaten yang akan bersinergi satu sama lain. Jika diperlukan, pihaknya siap memfasilitasi pembangunan badan usaha di tingkat desa.
"Nanti fungsinya menyalurkan hasil salak ke kabupaten lain, terutama Kabupaten Badung yang memiliki hotel dan didatangi wisatawan lebih dari 80 persen menginap di sana," terangnya.
Pihaknya menegaskan, akan menjalin kerja sama dengan Bupati Badung untuk membeli produk salak Karangasem. “Gubernur yang akan mengatur, karena sudah satu jalur. Bisa dibuat kelompok usaha di sini. Nanti ini yang menampung hasil taninya. Kalau anjlok harganya, badan ini yang akan membeli. Harus untung petaninya harga jualnya,"paparnya.
(Baca Juga: Dukungan untuk Koster-Cok Ace Terus Mengalir dari Masyarakat Jembrana)
Tak hanya itu, Koster juga akan membuat aturan yang mewajibkan hotel membeli buah salak hasil dari Desa Sibetan.
"Nanti salaknya dibagi langsung ke kamar-kamar hotel. Sehingga petani di sini sudah bisa menghitung berapa modalnya, berapa ton per tahun, berapa harganya sudah diketahui dan berapa punya uang di musim panen," ungkapnya.
Dia menambahkan, akan mengembangkan pengolahan salak dengan teknologi lebih bagus lagi. "Tentu teknologinya juga akan kita tingkatkan. Saya sudah pikirkan termasuk anggarannya," janjinya.
Seperti diketahui bahwa Cagub Bali nomer urut 1 itu diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PPP, PKB dan PKPI.
(Fiddy Anggriawan )