Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

BMKG: Jakarta Rentan Diguncang Gempa karena Dikepung Patahan Aktif

BMKG: Jakarta Rentan Diguncang Gempa karena Dikepung Patahan Aktif
A
A
A

JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan, wilayah DKI Jakarta sangat rawan dan akan berdampak parah jika diguncang gempa bumi. Ia pun punya alasan kuat mengambil kesimpulan demikian.

"Karena Jakarta ini tanahnya lunak dan dikepung patahan aktif. Entah dari mana saja pusat gempanya, guncangannya pasti terasa kuat," kata Dwikorita dalam diskusi bertema 'Gempa Bumi Megathrust Magnitudo 8,7 Siapkah Jakarta?' di Jakarta, Rabu (28/2/2018).

Dwi mencontohkan saat terjadi gempa bumi magnitudo 6,1 SR yang berpusat di Lebak pada Januari 2018, guncangannya juga sangat dirasakan oleh warga Jakarta. Dirinya menyebutkan, guncangan gempa Lebak tersebut kekuatannya baru 1:10 kali dari guncangan yang diperkirakan magnitudo 8,7 atau setara dengan gempa yang terjadi di Aceh pada 2004.

(Baca juga: Gempa Hebat Terasa di Jakarta)

Lebih lanjut menurutnya, karena tanah Jakarta lunak, meski jaraknya jauh dari pusat gempa namun menyebabkan amplifikasi (guncangan) tanah yang dapat merusak kota.

"Jadi jarak pusat gempa dengan kota yang jauh tidak berarti guncangannya lemah karena tergantung dari struktur tanah, kalau tanahnya lunak maka guncangannya akan terasa keras lagi," tambahnya

Wilayah Jakarta berpotensi terjadi gempa bumi yang bersumber dari zona megathrust subduksi dan sesar aktif. Tebalnya lapisan tanah lunak di Jakarta berpotensi memicu terjadi amplifikasi/penguatan guncangan saat terjadi gempa kuat.

(Baca juga: Gempa Hebat di Jakarta, Berasal dari Lebak Banten)

Jika terjadi gempa kuat di Zona Megathrust kata dia, maka sebagian besar wilayah Jakarta memiliki kerentanan sangat tinggi terhadap gempa bumi. Dwi pun mencontohkan, Jakarta sudah mengalami gempa merusak sebanyak emat kali pada 1699, 1757, 1880, dan 1834.

"Persepsi bahwa Jakarta aman gempa adalah keliru, karena gempa Lebak M6,1 pada 23 Januari 2018 intensitasnya mencapai V-VI MMI di Jakarta," katanya.

Karena itu warga Jakarta kata dia, harus mulai memahami bahaya gempa bumi dan memulai kegiatan eduksi mitigasi bencana gempa bumi. Aspek keamanan bangunan di Jakarta juga harus diperhatikan. Menurutnya, perlu ada audit bangunan dan gedung bertingkat dan memastikan aman terhadap gempa bumi.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement