Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

The Family Muslim Cyber Army Serang Wibawa Pemerintahan Jokowi

Badriyanto , Jurnalis-Senin, 05 Maret 2018 |14:49 WIB
The Family Muslim Cyber Army Serang Wibawa Pemerintahan Jokowi
Para anggota The Family Muslim Cyber Army (Foto: Ant)
A
A
A

JAKARTA - Kepala Satgas Nusantara Irjen Gatot Pramono Eddy menyampaikan, motif kelompok Family Muslim Cyber Army (MCA) menyebarkan berita bohong alias hoaks bukan untuk mencari keuntungan secara ekonomi melainkan kepentingan politik menjelang Pilkada Serentak dan Pilpres 2019.

Menurut Gatot, berita bohong yang disebarluaskan para anggota MCA itu diharapkan dapat menggerus kepercayaan publik terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Salah satu isu yang dimainkan di antaranya berita bohong penyerangan ulama dan kebangkitan PKI.

"Karena muncul keresahan kepada masyarakat, ulama sehingga ketakutan. Ini bisa memecah belah bangsa dan menimbulkan konflik sosial sehingga ada opini pemerintah tak bisa berbuat apa-apa," kata Gatot di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/3/2018).

(Baca Juga: Polisi Sebut Ada 42 Berita Hoaks 'Penyerangan' Selama Februari 2018)

Beruntung, petugas bergerak cepat mengungkap sindikat tersebut sebelum isu yang dibuat-buat mengakar kepada masyarakat. Para sindikat itu melakukannya secara masif, terstruktur dan serentak dengan menggunakan jaringan dan keanggotaan yang besar.

"Di medsos kami menemukan koneksi antara peristiwa satu dengan yang lain. Seperti didesain ada peristiwa penyerangan terhadap ulama," tutup Gatot. (Baca Juga: Polri Masih Tutupi Penyokong Dana The Family Muslim Cyber Army)

Mantan Wakapolda Sulawesi Selatan itu menambahkan, ternyata anggota MCA tersebut merupakan sisa-sisa keanggotaan Saracen yang telah terbongkar pada 2017 silam. Setelah perkumpulan mereka tercium polisi ternyata mereka bersarang di MCA.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement