Hal ini mengingat dua partai berideologi Islam, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang belum terlihat arah dukungannya di Pilpres 2019, apakah mendukung Jokowi atau Prabowo. Sementara PPP sudah mendeklarasi mendukung Jokowi dan PKS condong mendukung Prabowo.
"Itu yang saya kurang cocok. Kalau sekarang kemudian dimunculkan Islam dan non-Islam. Kita dari awal sudah sepakat dengan Bhineka Tunggal Ika. Umat Islam di sini mayoritas dari dulu tidak pernah ada masalah," tuturnya.
(Baca Juga: Poros Baru Bisa Terjadi di Pilpres 2019, Asal...)
"Saya tidak ingin saya hanya dengar poros ketiga, tapi kalau dipojokkan kebetulan PAN dan PKB. Di PKB pun bukan semua orang Islam dan di PAN pun tidak semua orang Islam. Kita sangat plural. Jangan lagi misalnya kebetulan PAN, PKB dan PKS yang ini kemudian disebut poros Islam," tandasnya.
(Baca Juga: Siapa Cocok Jadi Pendamping Jokowi?)
(Erha Aprili Ramadhoni)