JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo berharap kerjasama bilateral antara Indonesia - Kazakhstan tak hanya pada sektor perdagangan.
Keinginan itu disampaikan Bamsoet panggilan akrab Ketua DPR, saat melakukan pertemuan dengan Ketua Senat Parlemen Kazakhstan H.E. Mr Kassym Jomart Tokayev dan delegasi anggota Parlemen Kazakhstan di DPR RI, Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Beberapa sektor kerjasama yang menurut Bamsoet dapat lebih ditingkatkan antara lain bidang pendidikan, kebudayaan dan pariwisata. Selain mendorong kerjasama pendidikan, kebudayaan dan pariwisata, Bamsoet juga mengajak Senat Parlemen Kazakhstan bekerjasama di forum internasional seperti Inter Parliamentary Union (IPU) maupun di Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC), terutama dalam memelihara stabilitas keamanan dan perdamaian dunia.
Dalam pertemuan itu, Bamsoet sekaligis mengundang Senat Parlemen Kazakhstan hadir dalam World Parliamentary Forum On Sustainable Development 2018. Ia menekankan Forum Parlemen Dunia ini diinisiasi dan diselenggarakan di Indonesia.
"DPR RI telah menginisiasi Forum Parlemen Dunia membahas perkembangan SGDs. Pertama kali diselenggerakan pada 2017 di Nusa Dua, Bali. Kami harap di tahun 2018 Senat Parlemen Kazakhstan bisa berpartisipasi,” terang Bamsoet.
(Baca juga: Terima Kunjungan Delegasi Parlemen Kazakhstan, Jokowi Ceritakan Keberagaman Indonesia)
“Bersama kita mencari solusi terbaik mengurangi kemiskinan, kesenjangan dan ketidakadilan, serta menghadapi perubahan iklim dalam kerangka pembangunan berkelanjutan," lanjut politisi Golkar yang pernah menjadi pimpinan KADIN ini.
(Baca juga: Kazakhstan Undang Jokowi sebagai Pembicara Konferensi Agama dan Politik)
Sementara di sektor ekonomi, Bamsoet meyakinkan dirinya membuka pintu DPR RI melalui fungsi legislasi untuk membantu pemerintah Indonesia - Kazakhstan dalam meningkatkan investasi di masing-masing negara.
"Nilai perdagangan Indonesia - Kazakhstan pada tahun 2017 mencapai 52,92 juta dollar USD, meningkat dari tahun 2016 yang hanya 22,12 juta dollar USD," katanya.
Bamsoet mengemukakan, memasuki 25 tahun hubungan diplomatik Indonesia - Kazakhstan, hubungan kedua negara terus berjalan dengan baik. Tidak ada masalah politik maupun gangguan lainnya. Kedua negara juga sudah membentuk Komisi Bersama Kerja Sama Ekonomi dan Forum Konsultasi Bilateral.
"Hubungan baik ini merupakan modal penting dalam meningkatkan kerjasama kedua negara. Khusus di bidang perdagangan, saya minta tolong Mr. Kassym Jomart Tokayev memberikan kemudahan bagi Indonesia melakukan ekpor beberapa produk ungulan yang sudah masuk ke Kazakhstan, antara lain minyak kelapa (kopra), minyak sayur, produk kecantikan kulit dan lem," ungkap Bamsoet.
Sementara menanggapi tawaran Bamsoet, Mr. Kassym Jomart Tokayev menyambut baik dan menjelaskan Kazakhstan saat ini aktif terlibat dalam One Belt One Road yang digagas China. Hal ini menurutnya membuat Kazakhtan mempunyai akses kerjasama ke pelabuhan di China.
"Kami menilai Indonesia merupakan key partner dalam mengembangkan hubungan Kazakhstan ke berbagai negara lain di Asia Tenggara. Kami harap melalui akses pelabuhan di China, bisa mempermudah akses laju barang Indonesia - Kazakhstan sehingga dapat meningkatkan kerjasama perdagangan kedua negara," papar Mr. Kassym Jomart Tokayev.
Pertemuan antara Bamsoet dan Mr. Kassym turut dihadiri Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, Agus Hermanto, Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf, Anggota BKSAP DPR RI Amelia Anggraeni, dan Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono.
(Awaludin)