KUPANG – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Esthon Foenay-Chris Rotok, menggandeng sejumlah tokoh pemuda di wilayah tersebut untuk memastikan pemilih pemula tergarap sebagai pemilih potensial pasangan nomor urut 1 itu.
Pelibatan para tokoh pemuda di dalam tim dan relawan Esthon-Chris itu, kata Esthon, sudah dilakukan sejak awal. "Bahkan para tokoh mudah yang datang sendiri dan bergabung dalam komunitas relawan Esthon-Chrtis," kata Esthon Foenay, Selasa (13/3/2018).
Menurut dia, tokoh muda itu tidak sekadar dilibatkan dalam tim relawan, tapi juga melakukan sejumlah aksi nyata di tengah para siswa dan mahasiswa wilayah provinsi berbasis kepulauan itu untuk sekadar melakukan sosialiasi pemilihan.
"Ya kan namanya pemilih pemula. Jadi, sosialisasi terkait pemilihan perlu dilakuan. Kita libatkan juga tim teknis dari desk pilkada," katanya.
Sosialisasi hak para pemilih termasuk di dalamnya para pemilih pemula, sejak di awal sekali terkait data kependudukan sebagai akses tercatat sebagai calon pemilih, terus dilakukan tim dan relawan, untuk memastikan kaum muda juga bisa mengejar hak-haknya sebagai pemilih.
"Ya, dengan melakukan perekaman KTP elektronik dan sejumlah prosedur pendaftaran sebagai pemilih di setiap kelurahan," katanya.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2008-2013 itu mengaku juga melakukan sosialisasi tentang visi, misi, dan program kebijakan jika terpilih menjadi gubernur di lima tahun mendatang. Porsi para pemuda juga menjadi perhatian dalam setiap pengembangan potensi dan kreativitasnya.
"Saya ini kan bekas Ketua Harian KONI dan saya sangat paham mengenai pemuda. Saya pastikan para pemuda akan terakomodasi dalam program kerja kami," katanya.
(Baca Juga: Esthon-Chris Komitmen Jadikan NTT sebagai Gudang Garam Indonesia)
Potensi pemuda di wilayah selaksa nusa itu, menurut Esthon, sangatlah banyak dan perlu diberikan ruang perhatian khusus untuk pengembangannya. Sebut saja di bidang olahraga, banyak pemuda NTT miliki potensi untuk bisa berkembang di level nasional bahkan internasional. Hanya saja dibutuhkan perhatian serius dan simultan agar tidak terkesan hanya memenuhi target janji.
"Misalnya di cabang olahraga atletik, tinju, serta sepak bola, kita punya banyak pemuda yang miliki kemampuan dan itu harus dikembangkan," katanya.