Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dua Orang Tewas Dalam Upaya Penjinakan Ranjau di Kamboja

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 16 Maret 2018 |13:11 WIB
Dua Orang Tewas Dalam Upaya Penjinakan Ranjau di Kamboja
Ilustrasi. (Foto: AFP)
A
A
A

PHNOM PENH - Seorang warga Australia dan seorang warga Kamboja tewas terbunuh saat sebuah bahan peledak era perang meledak di tengah kegiatan penjinakan ranjau (demine) di Kamboja selatan. Polisi mengatakan, insiden yang terjadi pada Kamis, 15 Maret itu juga melukai tiga orang lainnya.

BACA JUGA: Tikus Pencari Ranjau, Selamatkan Jutaan Nyawa di Kamboja

Dua korban tewas adalah dua pelatih yang memberikan pelajaran kepada tentara Kamboja untuk mendeteksi ranjau di daerah sekitarnya. Perang saudara yang pernah terjadi di Kamboja telah meninggalkan warisan ranjau-ranjau yang tidak meledak di negara itu.

Berdasarkan keterangan polisi, insiden itu dilaporkan terjadi di sebuah markas militer di Provinsi Kampong Speu pada Kamis sore.

"Kelima korban tersebut melakukan pelatihan tentang bagaimana melakukan demine, ketika mereka mendeteksi sisa ranjau dari era perang," demikian keterangan dalam laporan seperti dikutip AFP, Jumat (16/3/2018).

"Pelatih orang Kamboja mengambilnya dan ranjau itu meledak, membunuhnya dan rekannya dari Australia," lanjut laporan tersebut.

Pelatih asal Australia lainnya dan dua tentara Kamboja terluka akibat ledakan tersebut namun belum segera diketahui seberapa parahnya luka yang dialami. Polisi tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan keterangan lebih lanjut.

Kamboja dilanda perang saudara selama hampir tiga dasawarsa sejak 1960an. Perang saudara tersebut menjadikan Kamboja sebagai salah satu negara yang paling banyak dibom dan sangat banyak ditanami ranjau di dunia.

Sekitar 20.000 orang telah terbunuh di Kamboja sejak 1979 dan dua kali lebih banyak jumlah korban terluka akibat ranjau yang belum meledak dan bahan peledak lainnya di negara itu.

BACA JUGA: 42 Ribu Rakyat Vietnam Tewas oleh Ranjau

Upaya pembersihan ranjau di Kamboja dimilai pada 1990-an dengan bantuan negara Barat. Namun, meski telah mengambil langkah besar-besaran untuk menyapu jutaan bom dan ranjau yang belum meledak, korban masih terus jatuh dan umum terjadi pada anak-anak yang seringkali tidak mengetahui bahaya senjata tersebut.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement