JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan, ada jutaan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat di Ibu Kota yang belum membayar pajak. Dengan demikian, tentu pendapatan Pemprov DKI Jakarta yang berasal dari pajak terganggu, meski diklaim telah melebihi target.
"Saat ini roda dua di DKI itu ada 7,1 juta, kemudian roda empat ada 2,4 juta, yang belum melakukan pendaftaran ulang atau bayar itu roda empat ada 725 ribu, lala roda dua ada 1,7 juta," ungkap Anies usai hadir peresmian Samsat Digital dan Pembayaran Non Tunai di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Senin (26/3/2018).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) itu berharap dengan adanya Samsat Digital dan Pembayaran Non Tunai yang diluncurkan Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya masyarakat dapat menunaikan kewajibannya bayar pajak.
"Karena dengan Samsat Digital, hanya dengan hitungan menit bisa selesai. Insyaallah yang belum melakukan pelunasan silakan datang ke Mapolda Metro Jaya akan segera diselesaikan, dan Insyaallah perolehan pajak kita bisa meningkat," imbuhnya.
Meski begitu, Anies mengungkapkan pendapat pajak kendaraan bermotor Pemprov DKI Jakarta pada periode 2017 berhasil melebihi target. Begitu juga, perolehan biaya balik nama di 2017 juga berhasil melebihi target. Dari yang ditargetkan Rp7,7 triliun ternyata pada 2017 terealisasi Rp8 triliun.
"Jadi 2017 itu mencapai 103 persen. Kemudian biaya balik nama targetnya mencapai Rp5 triliun, tercapai Rp5,03 triliun, jadi dua-duanya di atas 100 persen kemarin," pungkas mantan Rektor Universitas Paramadina Jakarta itu.
Sekedar informasi, tepat hari ini Polda Metro Jaya resmi meluncurkan sistem layanan Samsat Digital dan Pembayaran Non Tunai. Sistem itu diharapkan mempermudah dan menghindari praktik pungutan liar (pungli) bagi masyarakat yang hendak mengurus atau memperpanjang surat-surat dan pembayaran pajak kendaraan bermotor mereka.
(Mufrod)