Bahkan, tutur Sam, beberapa orang hanya naik ojeknya karena merasa kasihan melihat diri Sam yang sudah tua tapi masih mencari makan dengan mengayuh sepeda.
Padahal, dulu Sam bisa mengantar penumpang sampai ke Muara Baru dan Pluit, Jakarta Utara. Kini, wilayah operasinya hanya sebatas kawasan Kota Tua dan paling jauh ke Pasar Pagi.
Onthel Favorit Soekarno
Sepeda onthel mulai dikenal di Nusantara sejak masa Hindia Belanda. Sejak itu hingga 1970-an, onthel sering dipakai sebagai kendaraan masyarakat di perkotaan Indonesia. Setelah tahun 70-an, sepeda onthel perlahan-lahan lebih banyak digunakan warga pedesaan. Sepeda ini bukan sekadar kendaraan bepergian, tapi juga penopang hidup karena kerap dipakai untuk berdagang dan mengantar bawaan.
Sepeda onthel merupakan salah satu kendaran favorit proklamator Indonesia, Soekarno. Dalam buku ‘Total Bung Karno’ karya Roso Daras, disebutkan bahwa Soekarno sampai berusaha menyisihkan sebagian uangnya untuk membeli sepeda onthel.
Warga naik sepeda onthel di Kota Tua (Dede/Okezone)
Kini, sepeda bersejarah hasil jerih payah Soekarno menabung tersebut telah diabadikan di dalam kotak kaca di rumah pengasingannya di Kelurahan Anggut, Kecamatan Ratu Samban, Bengkulu. Keberadaan sepeda onthel sejak itu pun tak bisa terlepas dari sosok Presiden pertama RI itu.
Di Kota Tua, ojek onthel sempat jaya di era 90-an, saat kawasan itu masih dipenuhi pepohonan rindang. Mereka biasa mangkal di bahu jalan. Tapi, penggunaan jasa ojek onthel terus menyusut sejak banyaknya sepeda motor hingga era transportasi online sekarang.
Sam menilai pemerintah tak memperhatikan nasib mereka. Ia hanya berharap agar tetap diberi tempat mengais rezeki dengan onthel. “Enggak dilarang beroperasi saja kami bersyukur,” ujarnya lirih.
Gaya Hidup dan Hobi
Ojek onthel bisa saja mulai meredup, tapi sepeda itu tetap jadi daya tarik masyarakat. Bahkan sekarang komunitas pecinta onthel ada di mana-mana. Mereka tak hanya mengoleksi, tapi menjadikan onthel jadi saranan olahraga sekaligus menunjukkan eksistensi gaya hidup dan hobi.
Pecinta sepeda onthel (Fakhrizal/Okezone)
Salah satunya adalah Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti). Berdiri sejak 2008, Kosti merupakan induk dari belasan komunitas sepeda onthel di berbagai daerah. Anggotanya dari berbagai kalangan, tak hanya orang tua, tapi juga anak-anak muda. Untuk bergabung dalam komunitas tersebut disyaratkan memiliki sepeda onthel keluaran tahun 80-an dan tidak tergabung dalam partai politik.
“Dulu itu komunitas pencinta sepeda onthel ada banyak sekali. Akhirnya digabung jadi satu supaya tidak terpecah belah. Terbentuklah Kosti,” ujar Dewan Penasehat Kosti, Teddy Nugraha kepada Okezone.