Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sepeda Onthel, dari Gaya Hidup hingga Penopang Ekonomi

Chyntia Sami Bhayangkara , Jurnalis-Sabtu, 07 April 2018 |09:02 WIB
Sepeda Onthel, dari Gaya Hidup hingga Penopang Ekonomi
Pecinta onthel gowes bareng (foto dok Kosti)
A
A
A

Mereka bahkan memiliki jaringan ke luar negeri, tergabung dalam International Veteran Cycling Association (IVCA) atau komunitas pecinta sepeda tua dunia.

Dalam komunitas itu, tutur Teddy, pecinta onthel bisa saling silaturahmi sekaligus bertukar informasi, menambahkan wawasan tentang onthel.

Biasanya, setiap Minggu pagi pegiat Kosti berkumpul di Bundaran HI, Jakarta Pusat. Dengan membawa sepeda tua dan berpakaian layaknya orang zaman dulu, seperti pakaian ala pejuang veteran.

 

Gowes bareng Kosti (dok Kosti)

Tak hanya sekadar kongkow, mereka juga sering gowes bareng bahkan aktiv menggelar aksi sosial seperti donor darah dan sumbangan ke korban bencana alam. Kosti juga sering menggelar touring bareng. Baru-baru ini mereka menyusuri Pantai Anyer hingga Bali dengan onthel.

Teddy menuturkan, dalam komunitas onthel tak ada perbedaan kasta. “Di sini kebersamaan yang diutamakan, mau setinggi apapun jabatannya kalau sudah kumpul ya semua sama.”

Bagi para pecinta tua, mereka tak segan mengeluarkan uang banyak demi mendapatkan sepeda antik sekaligus menunjukkan eksistensi. Teddy misalnya, ia rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan sepeda keluaran tahun 1887 dari Museum Sepeda Tua di Praha, Cheko. Baginya, harga bukanlah masalah, tapi kepuasan paling utama.

Mereka juga sering berburu onthel dan sukucadangnya hingga ke luar negeri.

 

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement