Dia juga mengatakan, partai setan tak ada di Indonesia. Sebab, seluruh rakyat akan dengan sendirinya menolak partai-partai yang tak mengakui adanya Tuhan YME. Untuk itu, dia meminta seorang pemimpin mestinya menjaga ucapan dan pervuatan agar tak memprovokasi masyarakat.
"Sebagai pemimpin semestinya semakin bijak bukan semakin memancing polemik dan provokasi serta agitasi dari massa pemilih di tingkat bawah. Sebab, kalau hal seperti ini ditanggapi oleh massa pemilih di tingkat bawah nanti mereka marah, yang repot adalah yang menyampaikan. Sudahlah jangan memperkosa agama untuk kepentingan politik sesaat, kan kemarin agama dan simbol-simbolnya sudah diperkosa sedemikian rupa selama proses politik yang berjalan belakangan ini," tandasnya.
(Arief Setyadi )