Sebagaimana diketahui, Presiden AS Donald Trump mengakui bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Israel dan memerintahkan pemindahan Kedutaan Besar dari Tel Aviv ke kota suci tersebut. Keputusan itu memicu kemarahan dari warga Palestina dan seluruh dunia, khususnya umat Islam.
BACA JUGA: Arab Saudi Kecam Pengakuan AS soal Yerusalem Ibu Kota Israel
BACA JUGA: AS Resmi Potong Rp866 Miliar dari Dana Bantuan Pengungsi Palestina
Kerajaan Arab Saudi pada Desember 2017 mengaku sedih dengan keputusan sepihak pemerintah AS tersebut. Riyadh mengingatkan akan ada konsekuensi serius atas keputusan pengakuan sekaligus pemindahan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem.
Arab Saudi menilai tindakan Negeri Paman Sam tersebut tidak adil serta sebuah kemunduran besar dalam upaya mempercepat proses perdamaian antara Israel dengan Palestina. Status Yerusalem disarankan agar tetap diputuskan secara bersama oleh Israel dan Palestina di atas meja perundingan.
(Wikanto Arungbudoyo)