Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Survei LSI: Ganjar-Taj Yasin Paling Berpotensial Diambang 2 Periode

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Selasa, 24 April 2018 |20:20 WIB
 Survei LSI: Ganjar-Taj Yasin Paling Berpotensial Diambang 2 Periode
Cabug Jateng, Ganjar-Taj (foto: Ist)
A
A
A

JAKARTA - Ganjar Pranowo - Taj Yasin berpotensi memenangkan Pilgub Jawa Tengah bila tak ada manuver yang sangat cemerlang dan massif dari kubu pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziyah.

Berdasarkan hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan, bahwa Ganjar berpotensi memasuki periode kedua kepemimpinannya di Jawa Tengah. Survei LSI menyatakan, elektabilitas Ganjar-Taj Yasin telah melampaui the magic number 50 persen.

"Pasangan Ganjar-Taj Yasin didukung oleh 50,3 persen suara, sementara Sudirman Said-Ida Fauziyah masih mengantongi 10,5 persen suara. Sedangkan 39,2 persen belum menyatakan sikap," kata Direktur LSKP-LSI Denny JA, Sunarto Ciptoharjono, Selasa (24/4/2018).

Probabilitas kemenangan Ganjar ini semakin diperkuat dengan selisih elektabilitasnya yang melampaui double digit dari Sudirman Said-Ida Fauziyah. Pasangan Ganjar juga unggul di semua segmen pemilih.

Sunarto melanjutkan, bahwa waktu kampanye yang tersisa tinggal kurang dari dua bulan lagi. Sedangkan dari segmen usia pemilih, Ganjar dinilai telah membabat seluruh segmen usia. Namun yang paling menonjol adalah di segmen pemilih millenial.

"Basis pemilih di bawah 40 tahun ini mencapai 42 persen dari seluruh pemilih yang ada. Generasi ini aktif membangun komunikasi jejaring lewat sosial media. Dukungan pemilih partai berdasarkan survei juga konsisten dengan koalisi yang yang mengusung pasangan Ganjar-Yasin, yakni PDIP, Golkar, Demokrat, Nasdem, Hanura, PPP maupun Perindo," jelasnya.

Cagub Jateng, Ganjar Pranowo

Sunarto menjelaskan, bahwa Ganjar bahkan memperoleh dukungan dari sebagian pemilih Gerinda dan PKS. Sementara dari segmen pemilih partai pendukung Sudirman Said yang tetap konsisten adalah pemilih PAN dan PKB.

Yang menarik, lanjut dia, dari survei ini adalah pilihan capres yang memilih Jokowi, Anies, Gatot maupun AHY lebih banyak memilih Ganjar Pranowo.

"Sedangkan pemilih Prabowo cenderung memilih Sudirman Said. Sementara untuk pemilih Muhaimin terbagi dua antara memilih Ganjar atau Sudirman. Pertama, selisih popularitas Ganjar Pranowo dan Sudirman Said masih double digit melampaui 40 persen. Popularitas Ganjar mencapai 89,5 persen sementara popularitas Sudirman Said baru mencapai 44,2 persen," imbuhnya.

Sunarto menerangkan, bahwa popularitas dua kandidat wakilnya masih di bawah 30 persen. Kemudian, persepsi masyarakat atas kinerja Ganjar Pranowo sebagai gubernur saat ini sebanyak 57,6 persen yang menyatakan puas. Sedangkan yang tidak puas hanya 28,4 persen.

"Sisanya menjawab tidak tahu," terangnya.

Ia menambahkan, pasangan Ganjar-Yasin adalah perpaduan antara tokoh nasionalis dan agamis. Adapun provinsi Jawa Tengah termasuk lumbung pemilih PDIP yang konsisten mendukung Ganjar.

Selain itu, basis kelompok agamis telah disokong oleh Taj Yasin yang merupakan putra dari ulama berpengaruh di Jawa Tengah KH. Maimoen Zubair atau Mbah Moen.

 Cagub Jateng, Ganjar Pranowo

Selanjutnya, faktor lainnya yang menguatkan kemenangan pasangan Ganjar-Taj Yasin adalah dengan keunggulan di segmen generasi millenial maupun generasi senior.

"Generasi milenial yang mencapai 42,38 persen dari total penduduk hampir 50 persen itu lebih mendukung Ganjar-Yasin. Untuk generasi senior yang mencapai 57,62 persen dari total penduduk sebanyak 48,88 persen yang mendukung Ganjar-Yasin dan 9,9 persen yang mendukung Sudirman-Ida," lanjutnya.

Menurut Sunarto, Pilgub Jawa Tengah ke depan masih sangat dinamis. Pasalnya, masih terbuka kemungkinkan adanya migrasi suara terutama apabila terjadi blunder politik atau kejadian luar biasa berupa tsunami politik yang mampu mengubah persepsi pemilih secara drastis.

"Tetapi mengingat pilkada kurang dari dua bulan lagi, dengan elektabilitas yang terpaut cukup jauh, maka Ganjar-Yasin paling potensial di ambang dua periode," tandasnya.

Survei dilakukan pada 3 -10 April 2018 dengan menggunakan metode standard: multi stage random sampling, di mana seluruh pemilih Jawa Tengah dipilih secara random. Jumlah responden 600, dengan margin of error sebesar ±4.1 persen.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement