"Tapi di Jakarta nggak ada. Masjid yang mengintrodusir ini orang teroris (lahir) dari masjid, tidak ada. Tapi kalau masjid kritis yang mengkoreksi pemerintah (ada). Pemerintah kan beruntung dikoreksi. Jangan kemudian mengkritik dianggap buruk, tapi itu bisa jadi bahan introspeksi," tuturnya.
Cendekiawan muslim Azyumardi Azra mengungkapkan 40 masjdi di Jakarta terpapar paham radikalisme saat menghadiri undangan buka puasa bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan. Data itu mengutip Alissa Wahid, Kordinator Nasional Jaringan Gusdurian
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku sudah mengantongi masjid-masjid yang terpapar radikalisme berdasarkan data dari Biro Dikmental DKI.
Pemprov DKI Jakarta pun sudah menyiapkan program untuk menanganani paham radikal itu tak menyebar luas. Dia akan turun langsung ke masjid-masjid tersebut guna berinteraksi dengan masyarakat.
(Rachmat Fahzry)