Setelah tertelan, Mustafa baru menyadari rasa pahit itu bukan kopi. Melainkan tinta. Dia langsung memuntahkan tinta sebisa mungkin. "Saya berludah terus. Mungkin ada ratusan kali. Selama berludah, air liur saya warna biru," paparnya.
Setelah menelan tinta, Mustafa mengaku, badannya langsung gemetaran. Ia kemudian diberi asupan gizi dari makanan oleh petugas TPS lainnya, agar tak lemah.
"Saya sudah enam kali menjadi anggota Linmas di TPS setiap pemilihan. Tapi, baru kali ini tak sengaja minum tinta. Ini karena saya tak tidur berjaga. Kalau kita tidur, berarti saya tak kerja," pungkasnya.
(Awaludin)