"Kritikan itu jadi subyektif gitu lho bang. Obyektifnya itu keluarga menerima," tutur Ray Rangkuti.
Disinggung apakah kritikan Natalius Pagai lebih berdimensi politik lantaran tidak suka terhadap pemerintahan Jokowi, Ray Rangkuti menjawab seperti ini. "Ya itu ditanyakan Natalius-nya, bukan saya," tandasnya.
Sebelumnya, aktivis kemanusiaan, Natalius Pigai menjelaskan bahwa penghentian pencarian korban KM Sinar Bangun sebagai ironi. Menurutnya, pemerintah dengan daya dan kekuatan yang besar, masih tak mampu untuk mengangkat korban yang sudah diketahui berada di kedalaman 450 meter.
“Penghentian pengangkatan jenazah hanya karena alasan kedalaman dan Indonesia tidak memiliki alat untuk sampai kedalaman tersebut,” cetusnya.
(Khafid Mardiyansyah)