Golkar Pede Nama Cawapres yang Ada di Kantong Jokowi Adalah Airlangga Hartarto
SAMARINDA - Joko Widodo bersama enam ketua umum partai politik koalisi telah menyetujui satu nama calon wakil presiden. Namun seluruh ketua parpol yang hadir sepakat bahwa yang berhak mengumumkan nama cawapres adalah Joko Widodo.
Akan tetapi, kader Partai Golkar di daerah menilai sosok Airlangga Hartarto pantas mendampingi Jokowi dalam pertarungan di Pemilu 2019. Airlangga dinilai sebagai sosok yang minim resistensi.
Penilaian ini terangkum dari Diskusi Publik Komunitas Tentang Golkar, Selasa (24/07/18) di Juanda Avenue, Samarinda, Kalimantan Timur dengan tema diskusi peta politik menuju 2019 di Kalimantan Timur & perihal cawapres untuk Jokowi pada 2019.
Dalam acara ini hadir Wakil Bendahara DPD I Partai Golkar Kalimantan Timur Dr. Rinda Sandayani Karhab dan Budiman S.IP, M.Si Ketua Program Studi Pemerintahan Integratif (PIN) FISIP Universitas Mulawarman.
Rinda Sandayani dalam sesi pertama mengungkapkan bahwa kemajuan nasional yang sudah dicapai oleh pemerintahan Jokowi 5 tahun terakhir harus dilanjutkan dan Airlangga Hartarto adalah salah satu putra terbaik bangsa yang pantas mendampingi Jokowi dalam pertarungan di Pemilu 2019.
“Kemajuan nasional yang sudah dicapai Presiden Joko Widodo 5 tahun terakhir harus dilanjutkan pada 5 tahun ke depan dan Pak Airlangga Hartarto adalah salah satu putra terbaik bangsa yang pantas mendampingi Jokowi pada Pemilu di tahun 2019”, ungkap Rinda saat penyampaian materi sesi pertama.
Budiman selaku Ketua Program Studi Pemerintahan Integratif (PIN) FISIP UNMUL melanjutkan, melihat dari nama-nama calon pendamping Jokowi yang muncul dari kalangan kepartaian, Airlangga Hartarto adalah sosok yang paling berpeluang mendampingi Jokowi pada 2019.
“Di antara sosok Ketua Partai, Airlangga Hartarto adalah sosok yang paling berpeluang mendamping Jokowi karena dia adalah sosok yang minim resistensi dari luar dan memiliki track record bersih jika dibandingkan dengan calon dari kalangan partai yang lain," menurut Budiman pada awal sesi.
Sementara itu, Airlangga Hartarto menyerahkan keseluruhan keputusan soal wakil presiden ke Joko Widodo. Bahkan, Airlangga menjelaskan bahwa pertemuan dengan para ketua parpol menghasilkan putusan yang bulat
"Pembicaraannya bulat, termasuk terkait dengan kesepakatan wapres. Mengenai isinya diserahkan kepada Presiden. Tetapi keseluruhan mekanisme yang terkait dengan pilpres, dan yang lain sudah dibahas dalam waktu tadi hampir 4 jam," jelas Airlangga.
(Khafid Mardiyansyah)
