BANGSA Indonesia akan memperingati hari kemerdekaan yang ke-73 tahun pada 17 Agustus 2018. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) beserta para pejabat negara lainnya akan menggelar upacara kemerdekaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dan Istana Merdeka, merupakan salah satu bangunan utama di Kompleks Istana Kepresidenan, tempat Presiden melakukan kegiatan kenegaraan, termasuk menerima tamu dari negeri seberang.
Selain Istana Merdeka, ada empat bangunan utama lain di Kompleks Istana Kepresidenan seluas 68.000 meter persegi itu. Keempat bangunan tersebut yakni Istana Negara, Gedung Bina Graha, Wisma Negara, dan Kementerian Sekretariat Negara.
Sejarah Istana Merdeka dan Istana Negara
Mungkin tak banyak orang tahu perbedaan Istana Merdeka dan Istana Negara. Perbedaan kedua bangunan utama di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta itu bisa diidentifikasi dari lokasinya.
Bagian belakang Istana Merdeka (foto: Okezone)
Istana Merdeka berdiri menghadap ke Taman Monumen Nasional (Monas) di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Warga yang kerap melewati jalanan tersebut dapat melihat kemegahan bangunan dengan luas sekitar 2.400 meter persegi itu.
Sementara, bangunan Istana Negara menghadap ke Istana Merdeka dan tidak dapat dilihat dari Jalan Medan Merdeka Utara maupun Jalan Veteran.
Berdasarkan informasi yang himpun Okezone dari berbagai sumber, Istana Negara dibangun era pendudukan pemerintah Hindia Belanda di Indonesia dengan nama Istana Risjwijk. Setelah Istana Risjwijk dinilai sesak untuk kegiatan administratif kenegaraan, pemerintah Hindia Belanda membangun Istana Merdeka.
Istana Negara (Foto: Okezone)
Adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada saat itu, Pieter Mijer, yang memerintahkan untuk membangun sebuah bangunan baru sebagai pengganti Istana Risjwijk pada 1869.
Pembangunan istana baru itu dapat dilaksanakan 4 tahun kemudian, ketika masa pemerintahan Gubernur Jenderal James Loudon pada 1873.
Pembangunan Istana Merdeka kemudian diresmikan pada 1879, saat masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge. Pembangunan istana memakan biaya sebesar 360.000 Gulden Hindia Belanda.
Kala itu, Istana Merdeka dinamakan Paleis te Koningsplein (Istana Koningsplein) atau masyarakat sering menyebutnya sebagai Istana Gambir karena banyaknya pohon Gambir yang tumbuh di sekitar lokasi.
Setelah masa penjajahan Belanda, Istana Merdeka dan Istana Negara dijadikan tempat kediaman resmi pemimpin Jepang Saiko Shikikan saat menduduki Indonesia.
Istana Merdeka juga menjadi saksi bisu berlangsungnya penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) oleh Pemerintah Belanda yang kembali menduduki Indonesia untuk kedua kalinya. Penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan RIS itu berlangsung pada 27 Desember 1949.
Belanda mengakui kedaulatan RIS karena agresi yang dilakukan militer Belanda setelah tumbangnya Jepang oleh Amerika Serikat dan sekutunya gagal total setelah aksi gerilya Jenderal Besar Soedirman di hutan Pulau Jawa.
Pemerintahan RIS kala itu diwakili oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, sementara kerajaan Belanda diwakili A.H.J. Lovink, wakil tinggi mahkota Belanda di Indonesia.
Wartawan mengabadikan momen Presiden Jokowi saat menerima tamu negara di Istana Merdeka (Foto: Okezone)
Sehari usai pengakuan RIS oleh Pemerintah Belanda, Presiden Soekarno dan keluarganya tiba dari Yogyakarta dan untuk pertama kalinya mendiami Istana Merdeka.
Proklamator Indonesia itu menggelar upacara yang mengharukan dengan menurunkan bendera Belanda dan mengibarkan sang saka Merah Putih. Ratusan ribu orang memenuhi tanah lapangan dan tangga-tangga gedung itu. Mereka diam mematung dan meneteskan air mata ketika bandera Merah Putih berkibar di sana.
Massa bergembira dan memekikkan Merdeka! Merdeka! Sejak saat itu, Istana Gambir dinamakan Istana Merdeka.
Istana Negara dan Istana Merdeka di Era Presiden Jokowi
Di era Presiden Jokowi, Istana Merdeka dan Istana Negara tidak digunakan sebagai tempat tinggal. Presiden ketujuh Indonesia ini lebih memilih bermukim di Istana Bogor, Jawa Barat.
Istana di era Jokowi juga pernah dijadikan arena bermain anak-anak
Berdasarkan catatan Okezone, Presiden Jokowi hanya sesekali bermalam di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, tepatnya di bangunan yang dinamakan Wisma Negara. Hal itu terjadi kala Kepala Negara memiliki agenda kenegaraan yang akan berlangsung di pagi hari, seperti upacara hari kemerdekaan pada 17 Agustus atau pelantikan perwira TNI-Polri yang dua tahun belakangan digelar di halaman Istana Merdeka.
Istana Negara, kerap digunakan untuk menggelar sidang kabinet, hingga pelantikan pejabat negara dan kepala daerah.
Saat pelantikan gubernur dan wakil gubernur, biasanya kepala daerah terpilih itu akan diarak oleh Presiden Jokowi dari Istana Merdeka menuju Istana Negara dengan berjalan kaki.
(Angkasa Yudhistira)