Menurut surat kabar Publico, lonjakan peternakan babi selama lima tahun terakhir ini terjadi karena permintaan yang meningkat untuk mengekspor produk daging babi asap mereka yang terkenal, seperti ham Iberico dan Jamon Serrano ke negara-negara besar yang mengonsumsi daging babi, seperti Cina, Jepang dan Asia Tenggara.
Masalahnya, ekspansi domestik peternakan babi telah menekan sumber daya lingkungan negara itu.
Banyak wilayah di Spanyol didera kekeringan yang parah, padahal setiap ekor babi membutuhkan sekitar 15 liter air sehari. LSM Ecologists in Action juga memperingatkan bahwa, hewan-hewan itu berisiko mencemari air tanah yang tersisa sedikit itu dengan nitrat dari kotorannya.
Dan sebagaimana disinggung oleh Kementerian Ekologi, binatang-binatang itu juga bertanggung jawab atas sejumlah besar emisi gas rumah kaca.
Kementerian mengatakan bahwa di Spanyol saat ini, babi bertanggung jawab atas 10% dari semua emisi gas rumah kaca %, dan merupakan penghasil emisi terbesar keempat setelah listrik, industri dan transportasi.
(Qur'anul Hidayat)