
Menurut dia, kalau masyarakat Indonesia saat ini ada yang saling mencela di media sosial, mungkin mereka lupa pada perjuangan pendahulunya melawan penjajah. "Masyarakat mungkin terkena amnesia sehingga lupa pada sejarah perjuangan bangsa," tuturnya.
UAS menyatakan sering mengingatkan masyarakat melalui ceramah-ceramah yang disampaikan, baik di masjid-masjid maupun sejumlah kantor. "Pada malam hari ini saya diundang ceramah di lembaga negara yang resmi menyerukan persatuan bangsa yakni MPR RI. Apalagi, ceramah saya dipublikasi oleh pers," jelasnya.
Ia berharap banyak masyarakat yang mendengar ceramahnya serta menyerap maknanya, sehingga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
(Hantoro)