JAKARTA – Puluhan driver ojek online datang ke Kantor Pusat Gojek di Jalan Iskandarsyah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, untuk menuntut keadilan pada pengelola aplikator transportasi online tersebut.
Massa menamakan diri Gerakan Hantam Aplikator Nakal (Gerhana) berunjuk rasa di Kantor Gojek dikawal 300 aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (12/9/2018). Ini merupakan demo lanjutan setelah pada Senin lalu mereka menggeruduk Kantor Grab.
Perwakilan massa, Andi mengatakan mereka berunjuk rasa ke Kantor Pusat Gojek untuk mempertanyakan perlakuan aplikator yang bertindak sewenang-wenang dengan ‘suspend’ penghentian perjanjian mitra secara sepihak.
"Saya di suspend sama akun fiktif, tidak ada penjelasan apa-apa, kita akan carikan keadilan di sini," teriaknya di depan massa aksi.

Massa juga menyorot perlindungan perjanjian kerja sama antara perusahaan aplikator dengan para driver sangat lemah, sehingga mereka sebagai mitra transfortasi dirugikan, karena tidak ada perlindungan hukum sama sekali.
"Sangat aneh, jadi mereka seperti membuat pengadilan sendiri," tutupnya.
Dalam aksinya mereka menutut agar aplikator memenuhi janji kepada para driver. Mereka menolak keras aplikator menjadi perusahaan transportasi.
“Menolak keras eksploitasi terhadap driver online. Menolak keras kartelisasi dan monopoli bisnis transportasi online.”
Sementara Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Budi Sartono selain menutunkan 300 personel pengamanan, polisi juga menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan saat demo ojek online.
"Yang pasti kita fokus pengamanan di depan gedung sendiri kalau nanti pedemonya datang menutup jalan dan sebagainya, kita rekayasa, sementara kita fokus pada pengamanan gedung kita arahkan agar tidak menggangu jalannya arus lalin," tutup Budi.
(Salman Mardira)