JAKARTA - Ketua DPP Partai Hanura Benny Rhamdani meragukan hasil survei yang dirilis lembaga survei Indomatrik. Dalam survei tersebut, tingkat elektabilitas pasangan bakal calon presiden Joko Widodo (Jokowi)- Ma'ruf Amin hanya selisih 4,41 persen dibanding rivalnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Benny yang turut hadir dalam rilis hasil survei tersebut mengatakan, jika dibandingkan dengan lembaga survei yang lain memiliki perbedaan yang jauh. Padahal, kata dia, survei yang dilakukan dalam rentan waktu yang relatif sama.
"Agak ragu kenapa karena semua hasil lembaga survei yang kami kumpulkan secara umum agak berbeda jauh kalau hasil survei ini terkait elektabilitas capres-cawapres melalui metodologi yang sama menempatkan Jokowi-Ma'ruf di 49 persen kemudian Prabowo 44 persen saya agak ragu karena angkanya agak jauh dengan apa yang kita kumpulkan dari lembaga survei yang lain," kata Benny, Kamis (20/9/2018).
(Baca Juga: Survei: Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Unggul Tipis dari Prabowo-Sandi)

Benny mencontohkan, salah satu lembaga survei LSI yang melakukan survei pada 12-19 Agustus. Hasilnya, kata Benny Jokowi berada pada 52 persen sementara Prabowo 29 persen.
"Misalnya LSI melakukan survei dari tanggal 12-19 Agustus, sementara Indomaterik dsri 15-20 dari hasil survei LSI menempatkan Jokowi 52 persen kemudian Prabowo di 29 persen padahal bulan surveinya hampir sama," paparnya.
Meski demikian, Benny tak mau menyimpulkan bahwa hasil tersebut salah, ia lebih memilih keliru dalam penelitian. "Tapi saya enggak berani mengatakan hasil survei ini enggak bener, tapi ada yang keliru," terangnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua DPP PKB Lukman Edy, menurutnya, seperti LSI dan Indomatrik itu hampir berhimpitan melakukan surveinya.
"Jadi kalau begitu kita bandingkan karena tugas saya ini bang di partai untuk merangkum semua lembaga survei, sehingga dapat gambaran total ada sembilan lembaga survei sehingga keliatan kecenderungannya," kata Edy yang juga hadir dalam rilis tersebut.
"Lembaga-lembaga survei yang lain rata-rata untuk pak Jokowi di atas 50 persen, ada yang 52, ada 53 persen sementara (Indomaterik) mensurvei 49 persen, sementara Pak Prabowo rata-rata masih di bawah 30 persen," ujarnya.

Kendati demikian, Edy menegaskan, bahwa hasil itu akan menjadi catatan bagi Jokowi. "Ini pasti akan jadi catatan buat kami di PKB khususnya karena kami diminta untuk memantau seluruh hasil lembaga survei," tukasnya.
Di Pilpres 2019, Hanura dan PKB merupakan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Koalisi tersebut pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
(Arief Setyadi )