JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membeberkan penyebab pencairan tanah alias likuifaksi yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, pascagempa berkekuatan 7,4 skala Richter (SR) mengguncang daerah tersebut.
Menurut Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Tsunami BMKG Weniza, likuifaksi terjadi karena faktor yang kehilangan kekuatan pascagempa. Oleh karenanya, tidak ada daya ikat yang dapat menahan tanah tersebut.
(Baca juga: Video Kengerian saat Lumpur Menyapu Bangunan di Sigi Akibat Gempa Palu)
"Likuifaksi disebabkan oleh hilangnya kekuatan tanah yang disebabkan guncangan gempa sehingga tidak memiliki daya ikat," kata Weniza kepada Okezone, Senin (1/10/2018).
