Cerita Ketua MKD Terkait Kronologi Penembakan 2 Ruangan Anggota Komisi III DPR
JAKARTA - Dua Ruang kerja anggota Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta diduga jadi sasaran tembak oleh orang tidak dikenal (OTK). Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad membeberkan cerita singkat kejadian peluru nyasar kepada dua ruang kerja anggota DPR itu.
Di mana ketika kejadian pertam sekitar 14.30 WIB kejadian peluru nyasar itu mengenai kaca ruangan Anggota Komisi 3 Fraksi Gerindra Wenny Warow yang berada di lantai 16.
Ruang kerja anggota DPR terkena peluru nyasar (foto: Ist)
(Baca Juga: Ruang Kerja Anggota DPR RI Ditembak)
“Iya, tadi saya diminta selaku Ketua MKD, ke ruangan pak Wenny Warow di lantai 16 anggota komisi 3 dari Fraksi Gerindra, di situ kemudian saya lihat jendela pak Wenny Warow retak berlubang, dan kemudian ada lubang lagi di plafon diperkirakan oleh pihak yang berwajib dan perbakin itu,” ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/10/2018).
Dasco menyatakan, ketika itu Wenny sedang menerima tamu yaitu salah satu pendeta dan salah satu anggota Kepolisian berpangkat AKBP.
“Kalau di ruang Pak Wenny sedang menerima tamu, satu pendeta dan satu lagi dari kepolisian. Ada saksinya,” kata Dasco.
Tak lama berselang, kata Dasco, sekira pukul 14.45 WIB kejadian juga menimpa anggota Komisi III Fraksi Partai Golkar yakni Bambang HP yang berada di lantai 13.
“Sekitar 10-15 menit dan 14.45 WIB. Tadi kita lihat tenaga ahlinya Pak Bambang HP, itu kemudian memakai kerudung dan dari kerudungnya itu tembus dari kiri ke kanan, nyaris, untung kepalanya tidak kena,” terang dia.
Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto tinjau ruangan anggota DPR yang terkena peluru nyasar. (Foto : Muhamad Rizky/Okezone)
(Baca Juga: Kesaksian Wenny Warouw saat Ruang Kerjanya di DPR Ditembak OTK)
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dari mana asal peluru tersebut. Di mana peluru itu berkaliber besar hingga menembus kaca dan tembok di ruang kerja anggora DPR itu.
“Masih di selidiki asal peluru tersebut. Peluru tajam, kaliber besar karena itu kan bukan hanya menembus kaca, kalau di ruang Bambang HP itu tembok,” tandasnya.
(Fiddy Anggriawan )
