"Sekarang kan kita juga tidak tahu kabidnya siapa saja yang diamankan. Yang diangkut siapa, yang stay di kantor siapa, saya pun tidak tau," akunya.
"Kita kan mesti pikirkan, itu kan ada Plt apa engga. Saya belum tentu memastikan saya angkat Plt. Kita koordinasi dengan Sekda dan pejabat lain. Besok kita kongkow dulu dengan staf yang ada. Baiknya gimana melangkah supaya program ini tidak terbengkalai. PLT kan gak gampang nyari itu," paparnya.
Selain itu, kata Neneng, imbas penangkapan juga berpengaruh pada pelayanan di Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, yang akan terganggu untuk sementara waktu pula. Ia pun tidak bisa memastikan kapan pelayanan akan kembali normal.
Ruangan Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Disegel KPK (foto: Wijayakusuma/Okezone)
"Iya, terus gimana dong, kita juga bingung. Ya sebisa mungkin harus tetap bekerja sih. Tapi kalau kondisinya begini, ya gimana. Tapi harus tetap kerja dengan segala keterbatasan," paparnya.
Meski beberapa media sudah gencar mengabarkan siapa saja Dinas PUPR Kabupaten Bekasi yang terjaring OTT, namun Neneng belum mau beragumen dan akan tetap menunggu keterangan resmi dari KPK.