JAKARTA - Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menganggap pidato Presiden Joko Widodo yang meminta semua pihak menghentikan politik kebohongan merupakan sindiran kepada kubu oposisi.
Ace menuturkan, Pilpres 2019 jangan diisi oleh politik kebohongan dan harus mengedepankan perdebatan visi, misi dan program yang ditawarkan kepada rakyat.
"Bukan melontarkan isu-isu yang tidak sesuai dengan fakta dan kondisi obyektif yang dirasakan rakyat. Misalnya bicara soal chicken rice di Singapura lebih murah dibandingkan dengan di Jakarta. Itu perbandingan yang tidak sesuai dengan fakta," kata Ace saat dihubungi Okezone, Senin (22/10/2018).
(Baca juga: Timses Nilai Pidato Jokowi Imbau Akhiri Politik Kebohongan sebuah Sindiran)
(Baca juga: Ketua TKN Jelaskan Maksud Jokowi Imbau Akhiri Politik Kebohongan)
Juru Bicara TKN lainnya, Irma Suryani Chaniago, berkata bahwa Jokowi sudah mulai muak dengan praktik politik kebohongan yang dilakonkan kubu oposisi. Karena itu Jokowi memberikan pesan tersebut di perayaan HUT ke-54 Golkar.
"Iya ini sebenarnya Pak Jokowi sudah mulai muak ya. Pak Jokowi kan gak pernah komentar sebelum-sebelum ini soal omongan yang dari kubu sebelah walaupun mencaci, yang menjelekkan beliau juga Jokowi tidak pernah peduli soal ini, Pak Jokowi dibilang gak becus urus negara, beliau gak peduli, beliau kerja aja terus," terang Irma.
Sebelumnya, Jokowi dalam pidato HUT ke-54 Partai Golkar mengimbau semua pihak menghentikan politik kebohongan dalam pesta demokrasi. Sebaliknya, semua pihak sebaiknya beradu program dan visi misi.
(Awaludin)