Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

PBNU Sebut 'Ada yang Ditutup-tutupi' Saudi Terkait Eksekusi TKI Tuti Tursilawati

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Rabu, 31 Oktober 2018 |13:57 WIB
PBNU Sebut 'Ada yang Ditutup-tutupi' Saudi Terkait Eksekusi TKI Tuti Tursilawati
Said Aqil Siroj.
A
A
A

JAKARTA - Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengecam keras eksekusi mati yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi terhadap Tuti Tursilwati, seorang tenaga kerja asal Indonesia, tanpa memberikan notifikasi ke Pemerintah Indonesia.Said Aqil menilai eksekusi itu harus disikapi dengan tegas dan serius.

Menurutnya, tindakan itu menunjukkan kapada dunia internasional tentang adanya ketertutupan informasi terkait berbagai pelanggaran HAM. “Ada ketidaktransparansian. Ada yang ditutup-tutupi. Inilah yang harus diungkapkan,”kata Said dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Rabu (31/10/2018).

Dalam pandangan Said, Pemerintah Indonesia harus segera mengambil langkah-langkah strategis guna melancarkan protes keras atas sikap Pemerintah Saudi.

Said menilai sikap Saudi dari dulu tetap tidak berubah secara signifikan dalam konteks penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kepatuhan pada tata krama diplomasi internasional.

Tuti Tursilawati

“Kami berduka dan menyampaikan bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Namun yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita menyikapi persoalan ini. Ini persoalan yang sangat serius,” ujarnya.

Terkait upaya penyikapan terhadap peristiwa tersebut, Said menjelaskan PBNU akan mendorong dan mendukung pemerintah untuk mencari jalan keluar terbaik bagi persoalan ini. “Ya, kami akan komunikasi dengan Pemerintah," kata dia.

(Baca juga: Nasib Tuti Tusilawati: Jadi Korban KDRT di Dalam Negeri, Dieksekusi Mati di Saudi)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa sudah memprotes tindakan itu ke pemerintahan Arab Saudi lantaran eksekusi mati Tuti Tursilawati dilakukan tanpa pemberitahuan ke Pemerintah Indonesia.

"Kita sudah menelefon Menlu Arab Saudi (Adel al-Jubeir), protes soal eksekusi itu," kata Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (30/10).

Jokowi telah meminta perlindungan TKI yang bekerja di Arab Saudi kepada Raja Salman bin Abdul Aziz saat menyambangi Indonesia. Bahkan, ia kembali menitipkan perlindungan TKI kepada Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir yang datang ke Istana Kepresidenan Bogor beberapa waktu lalu.

Jokowi melanjutkan bahwa Pemerintah telah memanggil Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel untuk malayangkan protes kepada Pemerintah Arab Saudi.

Tuti Tursilawati merupakan TKI asal Desa Cikeusik, Majalengka, Jawa Barat. Tuti divonis mati oleh pengadilan di Arab Saudi pada Juni 2011 dengan tuduhan membunuh majikannya. Nisma Abdullah, Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia yang mendampingi kasus itu sejak awal mengatakan, pembunuhan itu tak disengaja lantaran Tuti membela diri dari upaya pemerkosaan majikannya. Selama bekerja di rumah majikan itu, menurut Nisma, Tuti kerap mendapat pelecehan seksual hingga pemerkosaan.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement