Menurut dia, berbagai bentuk kejahatan yang menjadi perhatian utama dalam pertemuan ini antara lain penanggulangan kejahatan terorisme (Counter Terrorism), perdagangan gelap narkotika dan obat terlarang (Drug Trafficking), perdagangan manusia (Trafficking in person).
“Kemudian, berbagai jenis kejahatan siber (Cyber Crimes), perompakan (Sea Piracy), pencucian uang (money laundering) serta perdagangan satwa langka dan hasil hutan ilegal (illicit trafficking in wildlife and timber),” kata Tito melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Selain itu, Tito memaparkan pertemuan tahun ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai program dan agenda bersama dalam upaya mencegah dan memberantas berbagai bentuk kejahatan transnasional di kawasan ASEAN.
Tak hanya itu, disela-sela acara, Tito dijadwalkan akan melaksanakan pertemuan bilateral dengan Menteri Dalam Negeri Myanmar Letjen Kyaw Swe dan Penasihat Keamanan Nasional Myanmar U Thaung Tun.
“Polri berkomitmen untuk memberikan pelatihan guna meningkatkan kapasitas personel Kepolisian Myanmar dalam pemeliharaan keamanan dalam negeri,” tegas Tito.