"Setelah krisis Rohingya mencapai puncaknya pada 2017, sulit untuk tidak menyimpulkan bahwa krisis itu berkontribusi pada menurunnya keinginan dan kemampuan warga Myanmar untuk memberi," tulis laporan tersebut.
(Baca Juga : Penembakan Diduga Terkait Geng Motor Terjadi di Swedia, 7 Luka dan 12 Ditangkap)
Walau memberi gambaran umum soal tren kedermawanan global, indeks ini tidak bisa menjawab faktor apa yang menjadi pendorong kebaikan atau faktor penghalang yang harus diatasi untuk memperbaikinya.
Tren dunia memperlihatkan bahwa membantu orang tak dikenal adalah jenis kebaikan yang paling umum dilakukan. Negara-negara di Benua Oseania dan Afrika mencatat skor tinggi dalam aspek ini, sementara Eropa memiliki skor paling rendah.
(Erha Aprili Ramadhoni)