"Itu memerlukan sebuah pemahaman yang sangat besae agar aset terbesar bangsa ini yaitu persatuan, kerukunan, dan persaudaraan itu betul-betul bisa diresapi oleh masyarakat bisa dipahami secara mendasar oleh masyarakat," jelasnya.
Jokowi kembali menyinggung keterbukaan informasi yang berdampak negatif pada tumbuhnya prilaku intoleransi dan ekstrimisme. Menurut dia, sikap itu karena keterbukaan informasi ini berdampak pada anggapan bahwa dirinya yang paling benar.
"Dan itu merasuk kemana-mana dan akhirnya nantinya masyarakat merasa tidak rukun, itu akan sangat berbahaya," tandasnya.
(Awaludin)