Menurut Tri, politikus yang sering menebarkan kebencian tidak baik bagi proses demokrasi Indonesia. Seharusnya, kata Tri, seorang politikus itu harus kerja konkret dan menyampaikan pesan politik yang damai.
"Bukan malah bikin rakyat takut dan resah. Jadi politisi genderuwo itu bisa datang dari partai apa saja," tutur Tri.
(Baca juga: Soal Politik Genderuwo, PPP: Politik Itu Adu Gagasan, Bukan Propaganda Murahan)
Disisi lain, Tri menegaskan, pernyataan Jokowi itu tidak bermaksud untuk hanya menyinggung satu kelompok atau lawan politiknya semata. Tetapi, kepada seluruh politikus yang menebarkan kecemasan di tengah masyarakat.
"Makanya tak usah ada yabg tersinggung dan baper. Jangan-jangan yang tersinggung itulah genderuwonya," tutup Tri.
(Awaludin)