Selain untuk mengonsolidasikan suara pekerja, upaya menyasar para pekerja pabrik juga untuk mengirimkan pesan kampanye tentang kondisi ekonomi bangsa yang stabil.
“Sekarang ini ada yang menakut-nakuti seolah Indonesia suram, bakal bubar, padahal ekonomi bergerak. Nah dengan ke sentra-sentra ekonomi kita tunjukkan, ini lho ekonomi oke-oke saja, produksi jalan, ekspor jalan,” imbuh Machfud.
Ada upaya mendistorsi kondisi ekonomi dengan membangun narasi pesimistis tentang masa depan negara. Padahal, ekonomi Indonesia salah satu yang terbaik di dunia. Bahkan, kemarin lembaga internasional Pricewaterhouse Coopers (PwC) memprediksi Indonesia masuk dalam 5 besar negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada 2030.
"Ada hoax pekerja China 10 juta orang, padahal jumlahnya sekitar 23.000, itu pun temporer. Sekarang kita bandingkan warga Indonesia yang bekerja di China ada 80.000 orang. Di Indonesia ini jumlah pekerja asingnya tak sampai 1 persen dari jumlah penduduk. Kalau di Arab Saudi ada 33 persen pekerja asing,” paparnya.
Hal senada juga diuangkapkan Sekretaris TKD Jatim, Otman Ralibi. Ia menyatakan pertemuan dengan perwakilan pabrik hari ini menghasilkan banyak poin untuk menggeber pemenangan Jokowi. “Jadwal ke pabrik-pabrik, terutama di Sidoarjo, Gresik, Surabaya, Mojokerto, dan Pasuruan sedang disusun,” ucap Otman.
(Angkasa Yudhistira)