PARIAMAN - Syahrial (52) hanya bisa mengusap air matanya yang tidak sadar sudah mengalir di pelipisnya ketika Partai Perindo memberikan santunan atas meninggalnya anaknya Sawitri Ernalisa (23) yang merupakan anggota Partai Perindo Kota Pariaman.
Uang santunan itu langsung diserahkan Plt Ketua DPW Partai Perindo Sumatera Barat, Donny Ferdiansyah bersama Ketua DPD Partai Perindo Kota Pariaman, Imelda Karni.
Menurut Donny, pemberian santunan itu sebagai penyampaian duka cita kepada korban Sawitri Ernalisa karena dia merupakan anggota Partai Perindo Kota Pariaman dan almarhuma sudah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Perindo.
"Setiap anggota partai yang memiliki KTA Partai Perindo memiliki asuransi. Sawitri Ernalisa beliau belum lama bergabung dengan Partai Perindo dan terkena musibah tanah longsor jadi kita sampaikan santunan suka cita," katanya, Senin (26/11/2018) langsung ke rumah korban yang terkena longsor.

Syahrial orang tua almarhum tak bisa berbicara banyak akibat masih trauma soal bencana yang menimpa anaknya. "Saat ini uang sudah terkumpul sebanyak Rp35 juta ditambah lagi dari Perindo Rp3 juta, rencananya saya akan membangun rumah baru," ujarnya.
Saat peristiwa bencana longsor 9 November tersebut ada dua korban, selain almarhumah adik korban bernama Sri Wahyuni (17) juga menjadi korban luka-luka. Kejadian itu terjadi sekira pukul 06.00 WIB. Saat itu Sri Wahyuni ke kamar mandi sementara Sawitri baru tidur setelah salat subuh. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari belakang rumah dari kamar mandi Sri Wahyuni menjerit terkena timpahan longsor begitu juga dengan Sawitri.

Ayah korban yang ada dalam rumah juga terkejut dia langsung melompat ke tempat anaknya dan mencari mereka. Sri Wahyuni berhasil diselamatkan namun anak gadisnya Sawitri udah menghembus kan napas setelah tertimpa bangunan yang dihantam longsor dari kamarnya.
"Padahal dua minggu lagi sebelum kejadian itu Sawitri hendak bertunangan, tapi ajal berkata lain dia meninggal dunia," tuturnya sambil terisak.
Sebelum menyerahkan bantuan rombongan kader Perindo melihat kondisi rumah yang tertimpa longsor, bagian belakang sudah rusak berat dan sudah bolong. Untuk sementara mereka tinggal di rumah familinya.
(Khafid Mardiyansyah)