JAKARTA - Maraknya mobil odong-odong di ruas jalan Ibu Kota terutama di daerah Jakarta Timur, membuat warga sekitar terbantu dengan adanya mobil yang sudah tua, tapi mengasyikkan itu. Ini seperti yang diutarakan seorang ibu paruh baya bernama Sum.
Ia menceritakan, kalau menumpangi odong-odong telah menjadi rutinitasnya setiap hari, terutama usai pulang dari pasar. Hal tersebut lantaran dengan menggunakan odong-odong, ia tidak perlu berjalan kaki jauh untuk sampai ke rumahnya.
“Tiap hari, kalau enggak ada ginian (odong-odong-red), capek kita jalan. Capek, lumayan kalau jalan soalnya. Murah meriah juga,” ucap Ibu Sum kepada Okezone.
Dikarenakan sudah terbiasa, Ibu Sum mengungkapkan bahwa dirinya tidak dilanda rasa takut, sekalipun kendaraan yang ditumpanginya tak memiliki pintu di bagian pinggir mobil tersebut. Namun, ia juga berharap kalau pemilik odong-odong suatu saat nanti memasangkan pintu-pintu demi keselamatan penumpang.
Padahal, jika berkaca dari peristiwa yang belum lama ini terjadi, yakni penumpang odong-odong di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, tercebur ke parit dan menyebabkan luka-luka, membuat masyarakat merasa khawatir untuk naik odong-odong.
Selain dikarenakan tidak adanya jaminan keselamatan untuk penumpang lantaran odong-odong bukan alat transportasi resmi, kondisi kendaraan juga dinilai tak layak untuk ditumpangi dengan jarak tempuh yang cukup jauh.