TANGGAL 20 Oktober 2014 menjadi hari bersejarah bagi Indonesia dan Joko Widodo (Jokowi) yang dilantik sebagai Presiden Ke-7 RI. Benak Jokowi pun "berlari" ke masa lalu, teringat perjuangan ayahnya Wijanto Notomiarjo dan ibundanya Sujiatmi dalam membesarkannya di tengah kemiskinan.
Namun kemiskinan itu, tak mampu menjatuhkan semangat keluarganya. Mereka justru bangkit melawan dari keterpurukan.
"Kemiskinan mendidik saya dengan baik. Dari lingkungan serba kekurangan itulah saya mempelajari sesuatu yang luar biasa dari orang-orang terpinggirkan," ujarnya dalam buku "Jokowi Menuju Cahaya" seperti yang dikutip Okezone, Rabu (19/12/2018).
Dalam buku karya Alberthiene Endah tersebut juga dituliskan, Jokowi kecil dibesarkan di rumah bilik pinggir kali, tepatnya di daerah Srambatan, pinggiran Solo. Tapi tak lama, keluarganya lalu berpindah-pindah rumah lantaran tidak mampu bayar kontrakan.
(Baca Juga: Saat Hidup Miskin, Dalam Hati Jokowi Bilang "Siapa Sudi Dengar Orang Susah Bicara?")
Jokowi masih terlalu kecil saat itu, dia justru lega ketika tempat tinggal barunya masih berada di pinggir sungai. Ia tak sadar bahwa orang yang tinggal di bantaran kali adalah cerminan hidup susah, wajah kemiskinan.