“Termasuk pengalaman fitnah dan hoaks yang telah menjadi tradisi sejak Obor Rakyat 2014 tidak perlu ditanggapi. Apalagi terkait issue agama, kita percaya penuh pada ke-Islaman Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin.”
“Ke-Islaman yang dijabarkan dalam hati yang baik, perbuatan baik; hati yang menerangi penuh welas asih dan rasa bangga pada bangsanya; KeIslaman yang membawa damai, menentramkan dan menghadirkan Islam sebagai Rahmatan Lil’ alamin. Mata hati itulah instrumen yang dipakai,” tuturnya.
Hasto menceritakan pertemuannya dengan KH Abuya Muhtadi Dimyathi, di mana beliau menitipkan saudaranya KH Ma’ruf Amin agar diperjuangkan dengan semangat 45. Demikian halnya pesan KH Matin Syarkowi. Semua dalam frekuensi yang sama tentang Islam yang membawa damai dimana Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin itu sangat Islami.
Ia menyerukan ke seluruh warga bangsa untuk melakukan perenungan dengan mata hati bahwa pemilu itu sarana mencari pemimpin.
“Menjadi pemimpin bangsa yang begitu beragam dari Sabang sampai Merauke itu memerlukan kebesaran jiwa, kerendahan hati untuk selalu menyatu dan berguru dengan rakyat; bukan sebaliknya tampil emosional dan menyederhanakan kepemimpinan nasional hanya urusan tafsiran harga makanan pokok semata,”
Baca: PDIP: Rakyat Sudah Tahu Mana yang "Tong Kosong" atau "Padi"