“Jadi bukan dengan terus menerus menakut-nakuti rakyat dengan hoax seperti yang sudah-sudah, dan ketika sudah muncul gelombang protes, baru minta maaf. Hoax itu bisa dicegah dengan tertib klarifikasi, bukan diselesaikan dengan minta maaf berkali-kali,” tegasnya.
(Baca juga: Prabowo: Kita Hadapi Tahun 2019 dengan Penuh Optimis)
Menurutnya, pernyataan Prabowo Subianto itu telah melecehkan profesi dan sumpah jabatan dokter. Bahwa seolah-olah ribuan dokter yang bekerja di RSCM begitu jahat sehingga mengabaikan risiko penularan penyakit dari penggunaan selang cuci darah yang sama untuk 40 orang.
“Seandainya Prabowo sering berobat di dalam negeri, barangkali dia tidak akan lekas percaya terhadap laporan konyol yang sangat merendahkan dokter dan dunia medis di Indonesia itu. Dunia kedokteran dan pelayanan kesehatan di Indonesia tidaklah seburuk dipikirkan Prabowo,” pungkasnya.
(Awaludin)