JAKARTA - Fraksi PDI Perjuangan DPR, Charles Honoris menyayangkan ucapan Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto yang mengaku mendapat laporan bahwa selang cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangungkusumo (RSCM), Jakarta Pusat dipakai 40 orang.
Menurutnya, pola tersebut sama halnya dengan hoax yang pernah disebarkan dalam kasus Ratna Sarumpaet. Orang nomor satu di Partai Gerindra itu pun mengaku dapat laporan dan belum diklarifikasi kebenarannya, namun sayangnya sudah disebarkan ke publik.
“Kenapa harus disebar ke publik bahwa seolah-olah itu fakta,” kata Charles dalam keterangannya, Rabu (2/1/2019).
(Baca juga: Survei IRI: Popularitas Jokowi Melesat Dibandingkan Prabowo)
Oleh karena itu memasuki tahun 2019 atau tahunnya politik, sambung Anggota Komisi I DPR itu, sebaiknya Prabowo juga menggunakan cara-cara kampanye baru yang mendidik publik, yakni dengan adu ide, adu program dan adu rekam jejak.
“Jadi bukan dengan terus menerus menakut-nakuti rakyat dengan hoax seperti yang sudah-sudah, dan ketika sudah muncul gelombang protes, baru minta maaf. Hoax itu bisa dicegah dengan tertib klarifikasi, bukan diselesaikan dengan minta maaf berkali-kali,” tegasnya.
(Baca juga: Prabowo: Kita Hadapi Tahun 2019 dengan Penuh Optimis)
Menurutnya, pernyataan Prabowo Subianto itu telah melecehkan profesi dan sumpah jabatan dokter. Bahwa seolah-olah ribuan dokter yang bekerja di RSCM begitu jahat sehingga mengabaikan risiko penularan penyakit dari penggunaan selang cuci darah yang sama untuk 40 orang.
“Seandainya Prabowo sering berobat di dalam negeri, barangkali dia tidak akan lekas percaya terhadap laporan konyol yang sangat merendahkan dokter dan dunia medis di Indonesia itu. Dunia kedokteran dan pelayanan kesehatan di Indonesia tidaklah seburuk dipikirkan Prabowo,” pungkasnya.
(Awaludin)