BEKASI - Nasib seorang pekerja daur ulang rongsokan plastik di Kampung Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, berakhir tragis. Dirinya mengalami kecelakaan kerja, di mana tubuh korban terpotong-potong akibat masuk ke dalam mesin pencacah plastik.
Dari data yang dihimpun Okezone, Bekasi, Kamis (17/1/2019), korban diketahui bernama Sariman (35), warga Desa Sambongrejo RT 03 RW 03 Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Kabar tewasnya pria lajang tersebut juga telah ramai dibicarakan di media sosial.
Baca juga: 2 Petani Tersambar Petir, 1 Orang Tewas
Kapolsek Bantargebang, Kompol Siswo membenarkan peristiwa naas tersebut. Kejadian berlangsung sekira pukul 10.00 WIB. Korban bersama dua orang rekannya tengah melakoni pekerjaan seperti biasa, yakni mendaur ulang sampah plastik.

"Pekerjanya cuma 4 orang. Ada yang tugas menjemur, yang di atas ambil bahan-bahan mentahnya, (contoh) ember dan yang besar-besar dimasukkan ke mesin. Setelah tergiling, di bawah menjadi lembut tuh kecil-kecil, itu nanti ada pekerja lagi yang bagian nyuci. Dicuci dulu dan dimasukin ke bak. Setelah bersih dicuci, langsung dijemur," kata Siswo saat dihubungi Okezone, Kamis (17/1/2019).
Baca juga: Tambang Batu Bara Longsor, 19 Orang Tewas
Tak berapa lama, mesin yang digunakan untuk mencacah plastik tiba-tiba macet. Setelah diperiksa oleh seorang rekannya, ternyata tubuh korban masuk ke dalam mesin dan ikut tercabik-cabik bersama dengan sampah plastik.
"Pekerja yang habis mengambil material plastik dari penggilingan itu heran, kok macet. Terus ada darah, dia lihat ke atas, buru-buru mesin dimatikan. Begitu lihat ke atas, kok temannya tidak ada. Begitu dilihat kembali, tampak ada kakinya. Semua tinggal kaki doang," paparnya.
Baca juga: Teknisi Antena Parabola Tewas Jatuh dari Lantai 4 Gedung
Siswo menjelaskan, pihaknya telah memanggil seluruh pekerja bersama sang pemilik lapak daur ulang yang diketahui tidak memiliki izin alias ilegal itu, untuk dimintai keterangan.
"Semuanya sudah kita periksa, semua pertanggungjawaban masalah tenaga kerjanya, kan tidak ada apa-apa. Pemiliknya masih shock sering pingsan. Besok pagi diperiksa kembali," pungkasnya.
(Fakhri Rezy)